Online mudah menggaet konsumen
A
A
A
Masifnya penggunaan Black- Berry Massager (BBM), jejaring sosial,dan internet secara umum dimanfaatkan secara maksimal oleh sejumlah kalangan. Promosi yang murah, cepat, dan interaktif menjadikan semua media online menjanjikan peluang bisnis yang besar.
Sejumlah entrepreneur bahkan menjadikan media online sebagai media awal untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka.
Transaksi bisa dilakukan melalui media tersebut. Salah satu entrepreneur yang memaksimalkan media online tersebut adalah Irvan Widadya, pemilik keripik tempe “Mafia”. Awalnya, Irvan tidak berbisnis secara online, namun sejak awal 2012 dia mulai memaksimalkan dunia maya.
Menurut Irvan, sejak memasarkan secara online, bisnisnya mengalami peningkatan yang cukup berarti. Melalui internet, dia berhasil meningkatkan jumlah resellersebab banyak reseller baru yang tertarik setelah membaca produk Irvan dari internet.
“Pertama kali melakukan pemasaran online melalui Kaskus. Saat itu produk kami menjadi pembahasan para Kaskuser sehingga banyak diketahui masyarakat,” kata Irvan yang ditemui harian SINDO di ajang Social Media Festival 2012 di Jakarta, Selasa (16 Oktober 2012).
Kini transaksi pun banyak dilakukan secara online. Para konsumen cukup memesan melalui internet dan mentransfer uang mereka kemudian barang dikirim.Pemanfaatan internet secara maksimal juga dilakukan Celebrity Pancake yang memproduksi beberapa macam pancakedurian.
Celebrity Pancake berkembang dengan sistem waralaba dan kini telah mempunyai cabang di sejumlah daerah. Di wilayah Jakarta ada beberapa cabang salah satunya di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Amin Rauf, pemilik Outlet Celebrity Pancake di Tebet,media online sangat membantu usaha mereka. Dia bergabung dengan Celebrity Pancake pada April 2012.
Dalam dua bulan pertama dia cukup menjual pancake durian tersebut melalui Twitter dan BBM. “Permintaan melalui BBM dan Twitter cukup banyak,bahkan kadang stok kami tidak mencukupi,” kata Amin.
Sementara itu, menurut Berti, bagian operasional dalam bisnis sejumlah pakaian bertajuk “I Love RI”, pihaknya baru mempunyai toko pada awal 2011.
Sebelumnya dia telah memasarkan produk-produk tersebut secara online sejak 2008. Sebelum mempunyai toko pesanan sebagian besar transaksi dilakukan secara online.
“Saat itu sekitar 85% melalui online,” kata Berti ketika ditemui di ajang Social Media Festival 2012. Kini kaos yang dipasarkan laman hiduplahindonesiaraya.com sudah banyak dikenal.
Sejumlah produk yang menggambarkan nasionalisme banyak menjadi buruan remaja Indonesia. Mereka bisa membelinya melalui online ataupun datang langsung ke toko mereka.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan prospek pertumbuhan belanja online. Menurut penelitian MasterCard, pada periode Desember 2011 hingga Februari 2012, 44% dari pengguna internet di Indonesia membeli barang secara online.
Ini bagian dari survei atas 14 negara Asia Pasifik yang dilakukan MasterCard dan melibatkan 7.373 responden.
Survei yang dipublikasikan pada 14 April lalu memprediksi 71% masyarakat Indonesia berniat untuk menggunakan internet untuk berbelanja online pada enam bulan setelah rilis survei.
Indonesia mengikuti tren global di mana aktivitas belanja mobile akan meningkat, ada kesempatan untuk membuat aplikasi yang dapat membuat pelanggan merasa lebih aman dan lebih nyaman untuk berbelanja online.
Sejumlah entrepreneur bahkan menjadikan media online sebagai media awal untuk memperkenalkan dan memasarkan produk mereka.
Transaksi bisa dilakukan melalui media tersebut. Salah satu entrepreneur yang memaksimalkan media online tersebut adalah Irvan Widadya, pemilik keripik tempe “Mafia”. Awalnya, Irvan tidak berbisnis secara online, namun sejak awal 2012 dia mulai memaksimalkan dunia maya.
Menurut Irvan, sejak memasarkan secara online, bisnisnya mengalami peningkatan yang cukup berarti. Melalui internet, dia berhasil meningkatkan jumlah resellersebab banyak reseller baru yang tertarik setelah membaca produk Irvan dari internet.
“Pertama kali melakukan pemasaran online melalui Kaskus. Saat itu produk kami menjadi pembahasan para Kaskuser sehingga banyak diketahui masyarakat,” kata Irvan yang ditemui harian SINDO di ajang Social Media Festival 2012 di Jakarta, Selasa (16 Oktober 2012).
Kini transaksi pun banyak dilakukan secara online. Para konsumen cukup memesan melalui internet dan mentransfer uang mereka kemudian barang dikirim.Pemanfaatan internet secara maksimal juga dilakukan Celebrity Pancake yang memproduksi beberapa macam pancakedurian.
Celebrity Pancake berkembang dengan sistem waralaba dan kini telah mempunyai cabang di sejumlah daerah. Di wilayah Jakarta ada beberapa cabang salah satunya di bilangan Tebet, Jakarta Selatan.
Menurut Amin Rauf, pemilik Outlet Celebrity Pancake di Tebet,media online sangat membantu usaha mereka. Dia bergabung dengan Celebrity Pancake pada April 2012.
Dalam dua bulan pertama dia cukup menjual pancake durian tersebut melalui Twitter dan BBM. “Permintaan melalui BBM dan Twitter cukup banyak,bahkan kadang stok kami tidak mencukupi,” kata Amin.
Sementara itu, menurut Berti, bagian operasional dalam bisnis sejumlah pakaian bertajuk “I Love RI”, pihaknya baru mempunyai toko pada awal 2011.
Sebelumnya dia telah memasarkan produk-produk tersebut secara online sejak 2008. Sebelum mempunyai toko pesanan sebagian besar transaksi dilakukan secara online.
“Saat itu sekitar 85% melalui online,” kata Berti ketika ditemui di ajang Social Media Festival 2012. Kini kaos yang dipasarkan laman hiduplahindonesiaraya.com sudah banyak dikenal.
Sejumlah produk yang menggambarkan nasionalisme banyak menjadi buruan remaja Indonesia. Mereka bisa membelinya melalui online ataupun datang langsung ke toko mereka.
Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang menjanjikan prospek pertumbuhan belanja online. Menurut penelitian MasterCard, pada periode Desember 2011 hingga Februari 2012, 44% dari pengguna internet di Indonesia membeli barang secara online.
Ini bagian dari survei atas 14 negara Asia Pasifik yang dilakukan MasterCard dan melibatkan 7.373 responden.
Survei yang dipublikasikan pada 14 April lalu memprediksi 71% masyarakat Indonesia berniat untuk menggunakan internet untuk berbelanja online pada enam bulan setelah rilis survei.
Indonesia mengikuti tren global di mana aktivitas belanja mobile akan meningkat, ada kesempatan untuk membuat aplikasi yang dapat membuat pelanggan merasa lebih aman dan lebih nyaman untuk berbelanja online.
(kur)