KPK tak takut ancaman Polri
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tidak gentar dengan ancaman Kabareskrim Komjen Pol Sutarman. KPK memastikan tetap menyidik empat tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan simulator kemudi mobil dan motor di Korlantas Mabes Polri Tahun Anggaran (TA) 2011.
"Sampai hari ini kita belum berubah. Tadi pimpinan mengatakan bahwa penyidikan di KPK jalan terus," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 3 Agustus 2012 malam.
Johan menyatakan, komitmen tersebut diambil berdasarkan hasil dari dua kali pertemuan pimpinan KPK dan Kapolri sebelum penggeledahan dan sesudah penggeledahan. Meskipun pernyataan keras yang disampaikan Komjen Pol Sutarman bahwa Polri tetap menyidik kasus yang sama, dia menilai hal itu hanyalah perbedaan persepsi dalam menanggapinya.
"Kabareskrim saya kira bukan mengancam, tapi dia berikan keterangan kepada pers dan tentu kita berharap teman-teman juga tidak memperkeruh itu," paparnya.
Untuk itu kata dia, pimpinan KPK dan pimpinan Polri segera menggelar rapat bersama pekan depan untuk memperjelas penanganan kasus korupsi simulator sim yang merugikan negara hampir melebihi Rp100 miliar itu.
Dia mengatakan, informasi tersebut disampaikan langsung kepada dirinya untuk dikabarkan ke publik. Selain itu kata dia, pertemuan bersama itu untuk menanggapi kesimpangsiuran pemberitaan atau pernyataan-pernyataan yang selama ini bergulir.
"Yang menurut hemat pimpinan KPK tidak perlu di tanggapi semua, nanti akan ada proses duduk bersama sehingga lebih jelas bagaimana peran masing-masing antara KPK dengan polri," paparnya.
Johan menambahkan, KPK tidak memiliki keinginan apalagi disebut tidak beretika dalam kaitan dengan MoU yang sudah disepakati bersama antara KPK, Kejaksaan dan Kepolisian.
"Semangat MoU ini tentu oleh KPK dijaga. Jadi sebelum proses itu sekali lagi saya sampaikan, sudah ada pertemuan antara pimpinan KPK dengan pimpinan Polri," tegasnya.
"Sampai hari ini kita belum berubah. Tadi pimpinan mengatakan bahwa penyidikan di KPK jalan terus," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 3 Agustus 2012 malam.
Johan menyatakan, komitmen tersebut diambil berdasarkan hasil dari dua kali pertemuan pimpinan KPK dan Kapolri sebelum penggeledahan dan sesudah penggeledahan. Meskipun pernyataan keras yang disampaikan Komjen Pol Sutarman bahwa Polri tetap menyidik kasus yang sama, dia menilai hal itu hanyalah perbedaan persepsi dalam menanggapinya.
"Kabareskrim saya kira bukan mengancam, tapi dia berikan keterangan kepada pers dan tentu kita berharap teman-teman juga tidak memperkeruh itu," paparnya.
Untuk itu kata dia, pimpinan KPK dan pimpinan Polri segera menggelar rapat bersama pekan depan untuk memperjelas penanganan kasus korupsi simulator sim yang merugikan negara hampir melebihi Rp100 miliar itu.
Dia mengatakan, informasi tersebut disampaikan langsung kepada dirinya untuk dikabarkan ke publik. Selain itu kata dia, pertemuan bersama itu untuk menanggapi kesimpangsiuran pemberitaan atau pernyataan-pernyataan yang selama ini bergulir.
"Yang menurut hemat pimpinan KPK tidak perlu di tanggapi semua, nanti akan ada proses duduk bersama sehingga lebih jelas bagaimana peran masing-masing antara KPK dengan polri," paparnya.
Johan menambahkan, KPK tidak memiliki keinginan apalagi disebut tidak beretika dalam kaitan dengan MoU yang sudah disepakati bersama antara KPK, Kejaksaan dan Kepolisian.
"Semangat MoU ini tentu oleh KPK dijaga. Jadi sebelum proses itu sekali lagi saya sampaikan, sudah ada pertemuan antara pimpinan KPK dengan pimpinan Polri," tegasnya.
(san)