Tahun ini bobot soal Simak-UI lebih sulit

Senin, 09 Juli 2012 - 02:07 WIB
Tahun ini bobot soal Simak-UI lebih sulit
Tahun ini bobot soal Simak-UI lebih sulit
A A A
Sindonews.com - Sejumlah peserta mengaku kesulitan mengerjakan soal ujian Seleksi Masuk (Simak) perguruan tinggi negeri. Bahkan mereka mengaku soal Simak Universitas Indonesia (UI) lebih sulit dari soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Secara umum, peserta mengaku bobot soal Simak lebih tinggi dari SNMPTN. Misalnya dari cara berhitung atau jenis-jenis soal yang harus dikerjakan dinilai rumit. Bahkan sejumlah peserta mengaku memilih tidak mengisi soal yang dianggap sulit.

"Soalnya lebih susah. Hitungannya lebih ruwet," kata peserta Simak UI, Nadira, siswa SMAN 82 Jakarta, saat ditemui wartawan, Minggu (8/7/2012).

Kendati demikian dia tetap optimis lolos seleksi. Nadira mengambil jurusan Kedokteran. Sebelumnya, dia mempersiapkan diri dengan intensif mengikuti bimbingan belajar. "Harus optimis selalu. Yang penting saya sudah berusaha secara maksimal," jelasnya.

Hal senada dikatakan Atika Rinda, siswa Al Azhar Pejaten yang mengambil jurusan Arsitektur Interior. Menurut dia, untuk soal IPA yang terdiri dari Matematika, Biologi, Fisika, Kimia dan IPA Terpadu memiliki kesulitan tersendiri. "Lebih mudah SNMPTN daripada Simak. Lebih ribet soalnya," cerita Atika.

Deri, siswa SMAN 34 Jakarta membenarkan pernyataan tersebut. Bahkan dirinya sengaja mengosongkan soal yang tidak dapat dikerjakan.

Pelaksanaan ujian pun terlihat tertib dan lancar. Pengawas bahkan melepas semua perlengkapan peserta yang dinilai mencurigakan. Seperti jam tangan ataupun yang menggunakan headset. "Pengawasnya ketat. Jam tangan juga diperiksa," tutup Deri.

Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri yang meninjau langsung pelaksanaan Simak di dua lokasi yakni Fakultas Hukum UI dan SMKN 6 Kebayoran, Jakarta, mengatakan perlu cara taktis agar bisa masuk UI.

Kalau pilihan pertama menjadi favorit maka untuk pilihan kedua cari jurusan yang tidak begitu tinggi peminatnya. Dalam ujian, peserta menyelesaikan dua tahap, pertama soal kemampuan dasar, dan kedua soal kemampuan IPA atau IPS.

Mengenai bobot soal, Gumilar menegaskan pihaknya memiliki standar tersendiri dalam menentukan soal. Soal diseleksi oleh tim khusus. Pemilihan soal dilakukan secara random dari ribuan soal yang ada dalam bank soal.

"Bobot sudah diperhitungkan. Untuk tiap bidang studi sudah ada pertimbangannya, soal yang dibuat standar. Setiap tahun tim melakukan pemilihan soal secara acak dari koleksi soal yang ada di komputer," ujarnya.

Kumpulan soal dibuat oleh tim sejak empat tahun lalu. Sehingga setiap tahun tim hanya mencari saja dari kumpulan yang ada. "Tim juga melakukan updating dan verifikasi soal tiap tahun agar standarnya tetap tinggi," imbuhnya.

Tahun ini sebanyak 49.479 peserta Simak UI mengikuti tes. Sesuai dengan Permendiknas No 34 Tahun 2012 maka daya tampung S1 reguler dari SIMAK UI adalah 20 persen dari total keseluruhan kuota per jurusan. Jurusan yang paling diminati antara lain Hubungan Internasional (HI), Farmasi, Kedokteran, Hukum dan Komunikasi.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4779 seconds (0.1#10.140)