Antusiasme besar, bandara berbenah

Minggu, 08 Juli 2012 - 08:23 WIB
Antusiasme besar, bandara...
Antusiasme besar, bandara berbenah
A A A
Antusiasme masyarakat menggunakan transportasi udara terus meningkat setiap tahun. Bahkan pada saat-saat sibuk (peak season) tidak sedikit calon penumpang kesulitan untuk mendapatkan tiket pesawat. Hal ini membuktikan, kebutuhan masyarakat akan transportasi udara begitu besar.

Pada liburan kali ini, mencari tiket pesawat murah cukup sulit. Harga tiket sejumlah maskapai cenderung lebih tinggi dibanding hari-hari biasa. Hal ini terlihat dari harga tiket yang ditawarkan sejumlah maskapai di website resmi mereka. Harga tiket yang tinggi menandakan permintaan yang besar.

Namun, hal ini tidak menyurutkan masyarakat untuk menggunakan maskapai penerbangan. Pada musim liburan sekolah seperti sekarang, penumpang pesawat terus bertambah.

Seperti yang terlihat di Bandara Juanda yang diperkirakan mengalami pertumbuhan 8–11% untuk penumpang domestik. Pertumbuhan pada musim liburan juga pernah disampaikan Distric Manager Batavia Air Semarang Agnes Tjahyani.

Lonjakan penumpang pada peak season liburan sekolah diperkirakan bakal signifikan. Load factor sebagian besar maskapai penerbangan meningkat menjadi di atas 90%. Peningkatan jumlah penumpang tidak hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.

Secara total setiap tahun jumlah penumpang pesawat terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pada 2009 jumlah penumpang domestik mencapai 43.808.033 penumpang atau meningkat 17,12% dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan juga terlihat pada penumpang jalur internasional yang meningkat 21,98% atau sebesar 5.004.056 penumpang. Angka itu kemudian meningkat pada 2010 dengan 51.775.656 penumpang domestik dan 6.614.133 penumpang internasional atau masing-masing naik 18,19% dan 32,19%.

Peningkatan berlanjut pada 2011, jumlah penumpang udara tahun lalu sebesar 60.039.292 penumpang domestik dan 8.152.133 untuk internasional. Peningkatan juga terjadi pada muatan kargo yang melalui bandara.

“Arus penumpang mengalami peningkatan setiap tahun,” kata Bambang Tjahjono, Direktur Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

Menurut Bambang, sejumlah bandara telah siap menjadi pintu gerbang perekonomian. Dengan telah ditetapkannya lima bandara internasional utama yakni Soekarno Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Denpasar), Juanda (Surabaya), Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Kualanamu (Medan), bandara di Indonesia sudah siap menjadi pintu gerbang perekonomian Tanah Air.

Pertumbuhan penumpang pesawat khususnya di jalur domestik salah satunya ditengarai akibat terus meningkatnya kelas menengah di Indonesia.

Pertumbuhan kelas menengah ini misalnya disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang menyebutkan pertumbuhan tersebut berada di urutan terbesar ketiga di dunia. “Jumlah masyarakat kelas menengah ini nomor tiga terbesar di dunia setelah China dan India,” kata Mari (Okezone/23/6).

Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia telah tampak sejak 2003. Ada 18% warga Indonesia yang masuk dalam kategori tersebut. Mereka setidaknya menabung USD4 per hari. Salah satu ciri dan karakteristik mereka adalah mempunyai kecintaan pada kegiatan perjalanan (traveling).

Pertumbuhan jumlah penumpang merupakan pasar yang sangat menggiurkan bagi maskapai penerbangan sehingga tidak heran jika kemudian muncul beberapa maskapai baru di Indonesia.

Seperti pada April lalu, maskapai Mandala kembali optimistis untuk bersaing di industri maskapai. Pada tahap pertama Mandala mengoperasikan tiga pesawat jenis Airbus A320 dan hingga akhir tahun akan melayani penumpang dengan 10 pesawat jenis yang sama.

Sementara itu, maskapai yang sudah ada pun melakukan ekspansi, mulai dari penambahan armada hingga penambahan rute perjalanan. Seperti Lion Air yang pada tahun lalu memesan 230 pesawat dari Boeing 737.

Sedangkan Garuda Indonesia memberikan perhatian besar kepada Citilink, unit usaha strategis (SBU) dari Garuda Indonesia yang menyediakan jasa penerbangan berbiaya murah LCC. Citilink diproyeksikan akan beroperasi secara resmi terlepas dari Garuda Indonesia.

Pertumbuhan penumpang, barang, hingga maskapai tentu saja merupakan tantangan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas bandara agar lebih layak dan manusiawi sebagai sarana pelayanan publik.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0842 seconds (0.1#10.140)