Ical: Golkar gagal sejak reformasi
A
A
A
Sindonews.com - Menjadi pemenang dalam pemilihan umum (Pemilu) 2004 tidak menjadi ukuran keberhasilan Partai Golkar. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, Partai Golkar sejak reformasi belum pernah sekalipun memenangkan pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Partai Golkar di era reformasi hanya menang sekali dalam pemilu legislatif, yakni pada Pemilu 2004 pada masa kepemimpinan Akbar Tanjung. Partai Golkar belum pernah berhasil memenangkan Pemilu Presiden," kata pria yang akrab disapa Ical itu dalam sambutannya pada Rapimnas III Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2012).
Meski demikian, Ical mengaku telah mempelajari penyebab kegagalan partai berlambang beringin itu, untuk diperbaiki pada Pemilu 2014 nanti. Menurutnya, penetapan calon presiden (capres) yang ditetapkan setelah pemilihan umum legislatif sangat terlambat, karena tidak tersedia waktu yang cukup untuk mengoperasikan seluruh strategi politik.
"Memudarnya daya juang sekaligus soliditas internal Partai Golkar, karena terlalu banyak skenario politik yang dikembangkan dengan tujuan, dan target yang berbeda-beda sehingga tidak fokus," ujarnya.
Dia melanjutkan, tidak berfungsinya organisasi partai sebagai mesin politik yang efektif menjadi faktor lemahnya soliditas internal partai, sehingga daya juang ideologis internal partai menjadi merosot. (lil)
"Partai Golkar di era reformasi hanya menang sekali dalam pemilu legislatif, yakni pada Pemilu 2004 pada masa kepemimpinan Akbar Tanjung. Partai Golkar belum pernah berhasil memenangkan Pemilu Presiden," kata pria yang akrab disapa Ical itu dalam sambutannya pada Rapimnas III Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2012).
Meski demikian, Ical mengaku telah mempelajari penyebab kegagalan partai berlambang beringin itu, untuk diperbaiki pada Pemilu 2014 nanti. Menurutnya, penetapan calon presiden (capres) yang ditetapkan setelah pemilihan umum legislatif sangat terlambat, karena tidak tersedia waktu yang cukup untuk mengoperasikan seluruh strategi politik.
"Memudarnya daya juang sekaligus soliditas internal Partai Golkar, karena terlalu banyak skenario politik yang dikembangkan dengan tujuan, dan target yang berbeda-beda sehingga tidak fokus," ujarnya.
Dia melanjutkan, tidak berfungsinya organisasi partai sebagai mesin politik yang efektif menjadi faktor lemahnya soliditas internal partai, sehingga daya juang ideologis internal partai menjadi merosot. (lil)
(hyk)