SBY beri sinyal lengserkan Anas
A
A
A
Sindonews.com - Posisi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terancam. Anas terancam dilengserkan dari posisi ketua, seiring kuatnya desakan mundur terhadap dirinya yang disebut-sebut terlibat kasus korupsi pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mungkinkankah Anas dicopot?
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti melihat, pertemuan 33 DPD se-Indonesia dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, tadi malam merupakan satu indikasi. Sedangkan pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD), merupakan indikasi lainnya.
"Sejauh yang saya lihat, itulah salah satu agenda dari pertemuan itu, yakni mendesak agar Anas dapat dilengserkan dari kursi ketum PD," ujar Ray kepada Sindonews, Rabu (13/6/2012).
Ditambahkan dia, pola penggantian Anas sebenarnya sudah tidak bisa dikatakan halus lagi. Karena pertemuan itu sudah berkali-kali dilakukan. Bisa saja, desakan itu muncul seiring dengan makin kencangnya suara yang mengaitkan Anas dengan kasus proyek pusat olahraga di bukit Hambalang.
"Tentu sama kaitan-kaitan ini akan didramatisir sedemikian rupa, agar dapat memojokkan Anas yang ujung-ujungnya meminta Anas secara sukarela untuk fokus pada kasus yang menimpanya," ungkap Ray.
Pada saat yang sama, ada indikasi SBY cuci tangan dan melarikan fakta bahwa penurunan suara Partai Demokrat berkaitan dengan buruknya kinerja pemerintah, dalam dua tahun belakangan. "Saya juga menduga, akan ada upaya untuk tidak menyeret lagi petinggi Demokrat dalam kasus Hambalang di luar nama Anas," pungkasnya. (san)
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti melihat, pertemuan 33 DPD se-Indonesia dengan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, tadi malam merupakan satu indikasi. Sedangkan pertemuan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD), merupakan indikasi lainnya.
"Sejauh yang saya lihat, itulah salah satu agenda dari pertemuan itu, yakni mendesak agar Anas dapat dilengserkan dari kursi ketum PD," ujar Ray kepada Sindonews, Rabu (13/6/2012).
Ditambahkan dia, pola penggantian Anas sebenarnya sudah tidak bisa dikatakan halus lagi. Karena pertemuan itu sudah berkali-kali dilakukan. Bisa saja, desakan itu muncul seiring dengan makin kencangnya suara yang mengaitkan Anas dengan kasus proyek pusat olahraga di bukit Hambalang.
"Tentu sama kaitan-kaitan ini akan didramatisir sedemikian rupa, agar dapat memojokkan Anas yang ujung-ujungnya meminta Anas secara sukarela untuk fokus pada kasus yang menimpanya," ungkap Ray.
Pada saat yang sama, ada indikasi SBY cuci tangan dan melarikan fakta bahwa penurunan suara Partai Demokrat berkaitan dengan buruknya kinerja pemerintah, dalam dua tahun belakangan. "Saya juga menduga, akan ada upaya untuk tidak menyeret lagi petinggi Demokrat dalam kasus Hambalang di luar nama Anas," pungkasnya. (san)
()