Waspadai potensi kudeta Anas
A
A
A
Sindonews.com – Langkah Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu jajaran pengurus DPD I Partai Demokrat di Cikeas tanpa mengundang Ketua Umum Anas Urbaningrum dinilai tidak tepat.
Pertemuan tersebut bisa menimbulkan multitafsir bagi kalangan publik termasuk kemungkinan ada delegitimasi ketua umum partai. “Jelas terlihat bahwa di Demokrat semakin muncul spekulasi dan sak wasangka permainan politik tingkat tinggi. Ini bisa dianggap pengucilan pengurus DPP,” kata pengamat politik LIPI Siti Zuhro di Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Sebagaimana informasi yang diterima SINDO, tadi malam Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY mengundang pengurus DPD I. Pertemuan itu untuk membahas perkembangan internal partai dan persiapan menghadapi Pemilu 2014. Selain itu, pengurus DPD I juga akan mengikuti pertemuan dengan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat yang akan digelar di Jakarta.
Lebih lanjut Siti Zuhro mengungkapkan, sejak awal SBY dinilai kurang memberi arahan yang tegas ke mana Partai Demokrat ke depannya. Hal itu terlihat dari mekanisme organisasi dalam pertemuan tersebut. “Kalau partai beneran dan prosedur, mestinya beliau (SBY) meletakkan peran ketum dengan baik. Jangan seolah-olah beliau juga ketum. Hal ini membuat proses politik di internal Demokrat menjadi tidak transparan,” ungkapnya.
Dia menilai Anas Urbaningrum sejatinya orang yang memiliki dukungan kuat dan merupakan kader dari bawah yang juga dekat dengan SBY. Karena itu, semestinya tidak perlu ada sikap yang diskriminatif. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui rencana pertemuan DPD I dengan Dewan Pembina. Pihaknya juga mengaku tak diundang dalam pertemuan tersebut. “Saya tak tahu ada pertemuan itu karena tak diundang,” ujar Nurhayati.
Dia tak mau berspekulasi terlalu jauh tentang kemungkinan ada teguran dari SBY kepada kader Demokrat. Hanya, dia berani menjamin pertemuan tersebut tak akan membahas Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti ketua umum. "Itu hanya pertemuan silaturahmi dan konsolidasi internal partai. Kan konsolidasi penting untuk setiap partai dan fraksi. Untuk menyikapi masalah yang ada, bukan hal yang luar biasa. Jadi penting dan rutin untuk evaluasi kinerja. Gak ada yang luar biasa kok,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Ruhut Sitomopul mengatakan, agenda pertemuan tersebut untuk membahas perkembangan politik internal Demokrat sekaligus konsolidasi persiapan Pemilu 2014.
“Ya benar, sekadar pertemuan informal antara Pak SBY dan ketua-ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia. Agendanya hanya konsolidasi partai. Bisa jadi akan dibahas agenda lain, cuma saya tidak tahu persis,” ungkap Ruhut. (lil)
Pertemuan tersebut bisa menimbulkan multitafsir bagi kalangan publik termasuk kemungkinan ada delegitimasi ketua umum partai. “Jelas terlihat bahwa di Demokrat semakin muncul spekulasi dan sak wasangka permainan politik tingkat tinggi. Ini bisa dianggap pengucilan pengurus DPP,” kata pengamat politik LIPI Siti Zuhro di Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Sebagaimana informasi yang diterima SINDO, tadi malam Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY mengundang pengurus DPD I. Pertemuan itu untuk membahas perkembangan internal partai dan persiapan menghadapi Pemilu 2014. Selain itu, pengurus DPD I juga akan mengikuti pertemuan dengan Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat yang akan digelar di Jakarta.
Lebih lanjut Siti Zuhro mengungkapkan, sejak awal SBY dinilai kurang memberi arahan yang tegas ke mana Partai Demokrat ke depannya. Hal itu terlihat dari mekanisme organisasi dalam pertemuan tersebut. “Kalau partai beneran dan prosedur, mestinya beliau (SBY) meletakkan peran ketum dengan baik. Jangan seolah-olah beliau juga ketum. Hal ini membuat proses politik di internal Demokrat menjadi tidak transparan,” ungkapnya.
Dia menilai Anas Urbaningrum sejatinya orang yang memiliki dukungan kuat dan merupakan kader dari bawah yang juga dekat dengan SBY. Karena itu, semestinya tidak perlu ada sikap yang diskriminatif. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui rencana pertemuan DPD I dengan Dewan Pembina. Pihaknya juga mengaku tak diundang dalam pertemuan tersebut. “Saya tak tahu ada pertemuan itu karena tak diundang,” ujar Nurhayati.
Dia tak mau berspekulasi terlalu jauh tentang kemungkinan ada teguran dari SBY kepada kader Demokrat. Hanya, dia berani menjamin pertemuan tersebut tak akan membahas Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti ketua umum. "Itu hanya pertemuan silaturahmi dan konsolidasi internal partai. Kan konsolidasi penting untuk setiap partai dan fraksi. Untuk menyikapi masalah yang ada, bukan hal yang luar biasa. Jadi penting dan rutin untuk evaluasi kinerja. Gak ada yang luar biasa kok,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Ruhut Sitomopul mengatakan, agenda pertemuan tersebut untuk membahas perkembangan politik internal Demokrat sekaligus konsolidasi persiapan Pemilu 2014.
“Ya benar, sekadar pertemuan informal antara Pak SBY dan ketua-ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia. Agendanya hanya konsolidasi partai. Bisa jadi akan dibahas agenda lain, cuma saya tidak tahu persis,” ungkap Ruhut. (lil)
()