Populer ke empat, elektabilitas Ical diklaim naik
A
A
A
Sindonews.com - Rilis lembaga survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) yang menempatkan popularitas Aburizal Bakrie alias Ical di urutan ke empat di bawah Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla, tak ditanggapi panik oleh Partai Golkar.
Ketua Fraksi Partai Golkar Satya Novanto mengatakan, meskipun ketua umumnya berada di posisi nomor empat pihaknya mengklaim elektabilitas Ical tetap naik. "Survei itu menunjukkan bahwa Pak Ical naik, walaupun kalah dengan kandidat-kandidat lainnya," ujar Satya saat dihubungi wartawan, Jumat (8/62012).
Selain itu, Setya yakin, dengan waktu yang tersisa, elektabilitas Ical akan semakin naik. Tentu, hal itu harus ditopang dengan program yang telah direncanakan.
"Kita Partai Golkar optimis, waktu masih dua tahun untuk menyusun langkah-langkah dan strategi untuk terus mendongkrak kepopuleran Pak Ical," terangnya.
Setelah ditetapkan sebagai capres, sambung Setya, elektabilas Ical pasti semakin meroket. "Situasi ini akan terus membaik dan Pak Ical akan terus meningkat surveinya, nama seperti Pak Akbar dan Pak JK kan sudah pernah dicapreskan. Sedangkan Pak Ical belum, ini juga harus dipahami," ungkap Satya. (san)
Ketua Fraksi Partai Golkar Satya Novanto mengatakan, meskipun ketua umumnya berada di posisi nomor empat pihaknya mengklaim elektabilitas Ical tetap naik. "Survei itu menunjukkan bahwa Pak Ical naik, walaupun kalah dengan kandidat-kandidat lainnya," ujar Satya saat dihubungi wartawan, Jumat (8/62012).
Selain itu, Setya yakin, dengan waktu yang tersisa, elektabilitas Ical akan semakin naik. Tentu, hal itu harus ditopang dengan program yang telah direncanakan.
"Kita Partai Golkar optimis, waktu masih dua tahun untuk menyusun langkah-langkah dan strategi untuk terus mendongkrak kepopuleran Pak Ical," terangnya.
Setelah ditetapkan sebagai capres, sambung Setya, elektabilas Ical pasti semakin meroket. "Situasi ini akan terus membaik dan Pak Ical akan terus meningkat surveinya, nama seperti Pak Akbar dan Pak JK kan sudah pernah dicapreskan. Sedangkan Pak Ical belum, ini juga harus dipahami," ungkap Satya. (san)
()