PDIP perlu usung capres muda
A
A
A
Sindonews.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai tidak memiliki pilihan lain selain mengusung calon presiden (capres) dari kalangan muda.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, figur kuat yang dimiliki PDIP saat ini hanya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, menurut dia, kesempatan Megawati untuk menjadi negarawan akan mengalami delegitimasi jika tetap memaksakan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2014. Gun Gun menilai Mega lebih cocok memosisikan diri sebagai pionir dalam regenerasi pencapresan.
“Jika Mega tetap melaju sebagai aktor atau petarung dan kalah lagi di Pemilu 2014, kesempatan Mega untuk menjadi negarawan akan mengalami delegitimasi,” ungkap Gun Gun kepada di Jakarta, Selasa (5/6/2012). Namun sebaliknya, ujarnya, jika Mega menjadi king maker dan mentransformasikan kekuatan referen (referent power) yang ada pada dirinya pada sosok capres muda dan potensial, tentu akan memberi impresi positif sekaligus memberi pelajaran politik berharga bagi partai-partai lain.
“Saya setuju perlunya capres muda dimunculkan,” tandasnya. Gun Gun pun berharap Mega bisa mengambil pelajaran dengan kegagalannya untuk kesekian kali sebagai presiden. Dia juga meyakini masyarakat akan mengalami titik jenuh dengan munculnya calon presiden yang itu-itu saja. “Saya berharap, dengan dua kali kekalahan di era demokrasi elektoral yang terbuka dan satu kali pada Pemilu 1999, cukup menjadi pelajaran penting bahwa popular vote Mega akan mengalami titik jenuh di 2014,” ujarnya. Peneliti Akbar Tandjung Institute Alfan Alfian menilai, wacana PDIP memunculkan capres muda pada Pilpres 2014 adalah sesuatu yang wajar.
Sebab, dengan memunculkan capres muda, hal itu akan membuka peluang bagi yang lain selain Megawati. Hanya saja, menurut dia, PDIP tetap harus cermat dan berhitung. Sebab, Megawati saat ini masih paling populer di antara tokoh PDIP lainnya. Hal senada dikatakan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah. Menurut dia, idealnya capres ke depan memang dari kalangan muda. Hanya saja masalahnya, tokoh muda yang layak diusung menjadi capres belum muncul. (lil)
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, figur kuat yang dimiliki PDIP saat ini hanya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, menurut dia, kesempatan Megawati untuk menjadi negarawan akan mengalami delegitimasi jika tetap memaksakan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2014. Gun Gun menilai Mega lebih cocok memosisikan diri sebagai pionir dalam regenerasi pencapresan.
“Jika Mega tetap melaju sebagai aktor atau petarung dan kalah lagi di Pemilu 2014, kesempatan Mega untuk menjadi negarawan akan mengalami delegitimasi,” ungkap Gun Gun kepada di Jakarta, Selasa (5/6/2012). Namun sebaliknya, ujarnya, jika Mega menjadi king maker dan mentransformasikan kekuatan referen (referent power) yang ada pada dirinya pada sosok capres muda dan potensial, tentu akan memberi impresi positif sekaligus memberi pelajaran politik berharga bagi partai-partai lain.
“Saya setuju perlunya capres muda dimunculkan,” tandasnya. Gun Gun pun berharap Mega bisa mengambil pelajaran dengan kegagalannya untuk kesekian kali sebagai presiden. Dia juga meyakini masyarakat akan mengalami titik jenuh dengan munculnya calon presiden yang itu-itu saja. “Saya berharap, dengan dua kali kekalahan di era demokrasi elektoral yang terbuka dan satu kali pada Pemilu 1999, cukup menjadi pelajaran penting bahwa popular vote Mega akan mengalami titik jenuh di 2014,” ujarnya. Peneliti Akbar Tandjung Institute Alfan Alfian menilai, wacana PDIP memunculkan capres muda pada Pilpres 2014 adalah sesuatu yang wajar.
Sebab, dengan memunculkan capres muda, hal itu akan membuka peluang bagi yang lain selain Megawati. Hanya saja, menurut dia, PDIP tetap harus cermat dan berhitung. Sebab, Megawati saat ini masih paling populer di antara tokoh PDIP lainnya. Hal senada dikatakan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah. Menurut dia, idealnya capres ke depan memang dari kalangan muda. Hanya saja masalahnya, tokoh muda yang layak diusung menjadi capres belum muncul. (lil)
()