Modernisasi alutsista dijatah Rp150 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengalokasikan anggaran senilai Rp150 triliun untuk merealisasi program modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang diwujudkan hingga 2014.
”Besaran anggaran digunakan untuk pemenuhan modernisasi alutsista di Tanah Air dengan pengadaan dari pelaku industri pertahanan dalam maupun luar negeri,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, ditemui dalam kunjungan kerjanya di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Selasa 29 Mei 2012.
Dengan dana triliunan rupiah tersebut, alutsista di antaranya berupa 151 kapal perang, 333 kendaraan tempur, tiga kapal selam, enam helikopter, 54 tank amfibi,tiga unit kapal multirole light frigates.
”Kami yakin dengan modernisasi alutsista hingga tahun 2014 dapat mewujudkan dampak multiefek bagi ekonomi nasional, termasuk mengurangi permasalahan pengangguran sehingga bisa menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Direktur PT PAL Indonesia (Persero),Muhammad Firmansyah Arifin mengatakan,untuk mendukung upaya modernisasi alutsista, PT PAL Indonesia (Persero) telah menyeleksi 300 orang putra daerah.
”Seleksi awal memang ada 300 orang dan kami seleksi menjadi 150 orang.Kemudian mereka yang terpilih akan kami kirim ke Korea Selatan untuk mengikuti transfer teknologi,” tutur dia.
Ia mengemukakan, kesiapan sumber daya manusia dengan mengirim tenaga kerja yang telah diseleksinya ke Korea Selatan maka beragam proyek pada masa mendatang segera terealisasi.
”Kami harus punya tenaga kerja yang pintar dan mereka perlu belajar dari orang lain serta mentransfer teknologinya,” tukas Firmansyah.
Untuk kesiapan dari sisi teknologi, lanjut dia, bertujuan supaya segala proyek yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu. Kalau secara finansial, pihaknya sudah jauh lebih baik termasuk meningkatkan upaya pemeliharaan dan perbaikan misalnya menjalin kerja sama dengan TNI AL.
”Khusus untuk pembuatan kapal Patroli Kawal Rudar (PKR), kami berharap seleksinya tidak seketat seperti pembuatan kapal selam sehingga proses kesiapan SDM bisa dialokasikan dari tahap seleksi yang 300 orang,” tuturnya.
Di sisi lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya TNI Marsetio menjelaskan pada masa mendatang alutsista yang dimodernisasi tersebut siap ditempatkan di berbagai titik potensial sesuai kebutuhan di Tanah Air. Selama ini, alutsista yang dipakai TNI banyak yang sudah usang sehingga membutuhkan modernisasi.(azh)
”Besaran anggaran digunakan untuk pemenuhan modernisasi alutsista di Tanah Air dengan pengadaan dari pelaku industri pertahanan dalam maupun luar negeri,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, ditemui dalam kunjungan kerjanya di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Selasa 29 Mei 2012.
Dengan dana triliunan rupiah tersebut, alutsista di antaranya berupa 151 kapal perang, 333 kendaraan tempur, tiga kapal selam, enam helikopter, 54 tank amfibi,tiga unit kapal multirole light frigates.
”Kami yakin dengan modernisasi alutsista hingga tahun 2014 dapat mewujudkan dampak multiefek bagi ekonomi nasional, termasuk mengurangi permasalahan pengangguran sehingga bisa menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Direktur PT PAL Indonesia (Persero),Muhammad Firmansyah Arifin mengatakan,untuk mendukung upaya modernisasi alutsista, PT PAL Indonesia (Persero) telah menyeleksi 300 orang putra daerah.
”Seleksi awal memang ada 300 orang dan kami seleksi menjadi 150 orang.Kemudian mereka yang terpilih akan kami kirim ke Korea Selatan untuk mengikuti transfer teknologi,” tutur dia.
Ia mengemukakan, kesiapan sumber daya manusia dengan mengirim tenaga kerja yang telah diseleksinya ke Korea Selatan maka beragam proyek pada masa mendatang segera terealisasi.
”Kami harus punya tenaga kerja yang pintar dan mereka perlu belajar dari orang lain serta mentransfer teknologinya,” tukas Firmansyah.
Untuk kesiapan dari sisi teknologi, lanjut dia, bertujuan supaya segala proyek yang dikerjakan bisa selesai tepat waktu. Kalau secara finansial, pihaknya sudah jauh lebih baik termasuk meningkatkan upaya pemeliharaan dan perbaikan misalnya menjalin kerja sama dengan TNI AL.
”Khusus untuk pembuatan kapal Patroli Kawal Rudar (PKR), kami berharap seleksinya tidak seketat seperti pembuatan kapal selam sehingga proses kesiapan SDM bisa dialokasikan dari tahap seleksi yang 300 orang,” tuturnya.
Di sisi lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya TNI Marsetio menjelaskan pada masa mendatang alutsista yang dimodernisasi tersebut siap ditempatkan di berbagai titik potensial sesuai kebutuhan di Tanah Air. Selama ini, alutsista yang dipakai TNI banyak yang sudah usang sehingga membutuhkan modernisasi.(azh)
()