Perlu figur baru, Pilpres didominasi tokoh 1998
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) tersisa waktu dua tahun lagi, bursa kandidat calon presiden mulai ramai. Para kandidat ini disebutkan merupakan tokoh-tokoh yang mencuat pada 1998, saat Orde Baru tumbang dan Orde Reformasi bergulir.
Dengan banyaknya muka-muka lama yang beredar untuk bertarung dalam Pilpres 2014, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy menyatakan, perlu figur baru untuk calon presiden 2014.
"Kita membutuhkan figur alternatif. Karena yang muncul sekarang adalah tokoh 98. Kita butuh memunculkan figur baru," ujar Romahurmuzy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Kendati begitu, dia tidak mau menyebut nama siapa sosok yang dimaksud. Menurutnya, persoalan umur yang belakangan diwacanakan tidak pantas jika dijadikan tolok ukur.
"Saya tidak mau menyebut nama, di bawah usia 60. Bagi PPP, perbicangan usia tidak relevan. Karena, kemampuan tidak bisa diukur dari usia," ungkapnya.
Politikus yang akrab dipanggil Romi ini menambahkan, figur baru tersebut bisa menurunkan President Threshold (PT), sehingga banyak figur yang akan muncul dan diusung partai politik. "Makanya, PT diturunkan. Jangan khawatir akan terlalu banyaknya calon yang muncul," terangnya.
Pada prinsipnya, sambung Romi, figur alternatif akan memudahkan masyarakat untuk memilih pemimpinnya dalam kurun waktu lima tahun kedepannya. (san)
Dengan banyaknya muka-muka lama yang beredar untuk bertarung dalam Pilpres 2014, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy menyatakan, perlu figur baru untuk calon presiden 2014.
"Kita membutuhkan figur alternatif. Karena yang muncul sekarang adalah tokoh 98. Kita butuh memunculkan figur baru," ujar Romahurmuzy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Kendati begitu, dia tidak mau menyebut nama siapa sosok yang dimaksud. Menurutnya, persoalan umur yang belakangan diwacanakan tidak pantas jika dijadikan tolok ukur.
"Saya tidak mau menyebut nama, di bawah usia 60. Bagi PPP, perbicangan usia tidak relevan. Karena, kemampuan tidak bisa diukur dari usia," ungkapnya.
Politikus yang akrab dipanggil Romi ini menambahkan, figur baru tersebut bisa menurunkan President Threshold (PT), sehingga banyak figur yang akan muncul dan diusung partai politik. "Makanya, PT diturunkan. Jangan khawatir akan terlalu banyaknya calon yang muncul," terangnya.
Pada prinsipnya, sambung Romi, figur alternatif akan memudahkan masyarakat untuk memilih pemimpinnya dalam kurun waktu lima tahun kedepannya. (san)
()