Motif politik di balik insiden penembakan di Papua
A
A
A
Sindonews.com - Penembakan oleh kelompok tak dikenal di Papua masih terus diselidiki. Diyakini, pelakunya tak lagi Organisasi Papua Merdeka (OPM), tapi kelompok bayaran untuk kepentingan tertentu.
“Penembakan terakhir di Papua lebih bermotif politik. Situasi di Papua semakin tak kondusif, setelah adanya penembakan terhadap pengendara sepeda motor dan kemudian disusul ‘tembak menembak’ kelompok tertentu dengan aparat TNI/Polri. Situasinya sekarang sudah bergeser, bukan lagi penembakan yang dilakukan oleh OPM tapi oleh kelompok bayaran untuk kepentingan ekonomi dan politik,” ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (21/5/2012).
Yang pasti, ada motif kepentingan dari aksi itu. Menurutnya, pertama bermotif ekonomi. Program-program terkait ekonomi untuk Papua menjadi rebutan elit di daerah, bahkan kemungkinan elit pusat.
“Di bidang ekonomi, telah terjadi perebutan program atau proyek yang terus mengalir ke Papua, dan menjadi rebutan segelintir elit di daerah bahkan mungkin elit di pusat,” ujar Tubagus menduga.
Sementara di bidang politik, terjadi perebutan kekuasaan yang berkolusi dengan para pemegang senjata. Kasus penembakan terhadap pesawat Trigana dan disusul penembakan terhadap tukang ojek, mengindikasikan adanya penembakan bermotif politik, dan bukan masalah OPM.
Beranjak dari situasi seperti itu, politikus PDI Perjuangan ini berharap agar aparat penegak hukum bertindak secara profesional dan proporsional.
“Saya berharap agar aparat intelijen TNI/Polri mencermati masalah ini, dan melakukan tindakan di lapangan secara proposional dan profesional. Aparat jangan bermain di air keruh hanya untuk kepentingan sesaat,” tegasnya mengingatkan.(lin)
“Penembakan terakhir di Papua lebih bermotif politik. Situasi di Papua semakin tak kondusif, setelah adanya penembakan terhadap pengendara sepeda motor dan kemudian disusul ‘tembak menembak’ kelompok tertentu dengan aparat TNI/Polri. Situasinya sekarang sudah bergeser, bukan lagi penembakan yang dilakukan oleh OPM tapi oleh kelompok bayaran untuk kepentingan ekonomi dan politik,” ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (21/5/2012).
Yang pasti, ada motif kepentingan dari aksi itu. Menurutnya, pertama bermotif ekonomi. Program-program terkait ekonomi untuk Papua menjadi rebutan elit di daerah, bahkan kemungkinan elit pusat.
“Di bidang ekonomi, telah terjadi perebutan program atau proyek yang terus mengalir ke Papua, dan menjadi rebutan segelintir elit di daerah bahkan mungkin elit di pusat,” ujar Tubagus menduga.
Sementara di bidang politik, terjadi perebutan kekuasaan yang berkolusi dengan para pemegang senjata. Kasus penembakan terhadap pesawat Trigana dan disusul penembakan terhadap tukang ojek, mengindikasikan adanya penembakan bermotif politik, dan bukan masalah OPM.
Beranjak dari situasi seperti itu, politikus PDI Perjuangan ini berharap agar aparat penegak hukum bertindak secara profesional dan proporsional.
“Saya berharap agar aparat intelijen TNI/Polri mencermati masalah ini, dan melakukan tindakan di lapangan secara proposional dan profesional. Aparat jangan bermain di air keruh hanya untuk kepentingan sesaat,” tegasnya mengingatkan.(lin)
()