MPR gagas Kaukus Parlemen RI & Malaysia
MPR gagas Kaukus Parlemen RI & Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Ketua MPR RI Taufik Kiemas menerima kunjungan delegasi pemerintahan Malaysia yang dipimpin oleh Minister in the prime Minister's Office and Chairman of Inter-Parllamentary Union of Malaysia (Menteri Hukum), Hon. Dato' Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz.
Pertemuan ini berlangsung sekira satu jam lebih. Salah satu pembicaraannya, kata Taufik perihal beberapa persoalaan yang beberapa terakhir ini membuat hubungan Indonesia dan Malaysia renggang. Seperti penembakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Lombok di Malaysia.
Menurut dia, Menteri Hukum Malaysia juga sepakat agar perihal semacam itu tidak terulang kembali. "Salah satunya itu juga, Nazri menginginkan tidak terulang kembali," ungkap Taufik kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teungku Umar, No. 27, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2012).
Menurut dia, ketegangan Indonesia-Malaysia dapat teratasi dengan terbentuknya Kaukus Parlemen RI-Malaysia. Dimana anggota dari kaukus itu antara lain DPR, MPR dan DPD RI serta Parlemen Malaysia. "Oleh karena itu, solusinya dengan membentuk Kaukus Perlemen RI-Malaysia," ungkapnya.
Sehingga kata dia, jika ada persoalaan nantinya tidak terlalu banyak yang terlibat. Namun persoalaannya bisa cepat teratasi. "Jika ada persolaan tidak banyak orang yang terlibat, satu orang yang bicara bisa selesai," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Hukum Malaysia Nazri menyambut baik gagasan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. Menurut dia, meski terjadi ketegangan antara Malaysia, pihaknya terus berupaya menjaga hubungan negara serumpun. Begitu juga sebaliknya, Indonesia berkunjung ke Malaysia.
"Walau apa sekalipun peristiwa terjadi, meretak merenggang hubungan kedua negara, menteri-menteri Malaysia berkunjung ke Indonesia. Untuk masing-masing menteri Malaysia, akan datang lakukan lawatan ke Indonesia. Rakyat Menteri Agama baru saja pulang. Menteri akan melakukan lawatan ke Indonesia," terang Taufik.
Menurut dia, kunjungan kedua negara itu pun berkembang baik dan pihaknya menyambut baik gagasan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. "Tidak disangka-sangka ada perkembangan yang berlaku, Karena mereka menyuarakan yang menjadi masalah untuk diwakili oleh parlemen," jelasnya.
Kaukus itu, kata dia, dapat menjadi lembaga penyelesaian semua masalah melalui satu pintu tanpa intervensi pihak-pihak lain. "One stop agency, seperti Kaukus Parlemen boleh terus berlangsung meneruskan permasalahannya," kata dia.
Dia mencontohkan, bahwa nantinya Kaukus itu dapat menyelesaikan perihal tewasnya tiga TKI dari Lombok. "Seperti tiga TKI yang tewas, maka Kaukus inilah yang akan menangani," tukasnya.
Dia berharap, permasalahan semacam itu tidak terulang kembali. "Sudah tentu kalau ada Kaukus, maka mereka pasti akan memberi penerangan. Dan tidak, terulang lagi," pungkasnya. (san)
Pertemuan ini berlangsung sekira satu jam lebih. Salah satu pembicaraannya, kata Taufik perihal beberapa persoalaan yang beberapa terakhir ini membuat hubungan Indonesia dan Malaysia renggang. Seperti penembakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Lombok di Malaysia.
Menurut dia, Menteri Hukum Malaysia juga sepakat agar perihal semacam itu tidak terulang kembali. "Salah satunya itu juga, Nazri menginginkan tidak terulang kembali," ungkap Taufik kepada wartawan di kediamannya, Jalan Teungku Umar, No. 27, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2012).
Menurut dia, ketegangan Indonesia-Malaysia dapat teratasi dengan terbentuknya Kaukus Parlemen RI-Malaysia. Dimana anggota dari kaukus itu antara lain DPR, MPR dan DPD RI serta Parlemen Malaysia. "Oleh karena itu, solusinya dengan membentuk Kaukus Perlemen RI-Malaysia," ungkapnya.
Sehingga kata dia, jika ada persoalaan nantinya tidak terlalu banyak yang terlibat. Namun persoalaannya bisa cepat teratasi. "Jika ada persolaan tidak banyak orang yang terlibat, satu orang yang bicara bisa selesai," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Hukum Malaysia Nazri menyambut baik gagasan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. Menurut dia, meski terjadi ketegangan antara Malaysia, pihaknya terus berupaya menjaga hubungan negara serumpun. Begitu juga sebaliknya, Indonesia berkunjung ke Malaysia.
"Walau apa sekalipun peristiwa terjadi, meretak merenggang hubungan kedua negara, menteri-menteri Malaysia berkunjung ke Indonesia. Untuk masing-masing menteri Malaysia, akan datang lakukan lawatan ke Indonesia. Rakyat Menteri Agama baru saja pulang. Menteri akan melakukan lawatan ke Indonesia," terang Taufik.
Menurut dia, kunjungan kedua negara itu pun berkembang baik dan pihaknya menyambut baik gagasan Kaukus Parlemen RI-Malaysia. "Tidak disangka-sangka ada perkembangan yang berlaku, Karena mereka menyuarakan yang menjadi masalah untuk diwakili oleh parlemen," jelasnya.
Kaukus itu, kata dia, dapat menjadi lembaga penyelesaian semua masalah melalui satu pintu tanpa intervensi pihak-pihak lain. "One stop agency, seperti Kaukus Parlemen boleh terus berlangsung meneruskan permasalahannya," kata dia.
Dia mencontohkan, bahwa nantinya Kaukus itu dapat menyelesaikan perihal tewasnya tiga TKI dari Lombok. "Seperti tiga TKI yang tewas, maka Kaukus inilah yang akan menangani," tukasnya.
Dia berharap, permasalahan semacam itu tidak terulang kembali. "Sudah tentu kalau ada Kaukus, maka mereka pasti akan memberi penerangan. Dan tidak, terulang lagi," pungkasnya. (san)
()
Explore More