Ani Yudhoyono sedang diuji publik

Kamis, 17 Mei 2012 - 08:36 WIB
Ani Yudhoyono sedang...
Ani Yudhoyono sedang diuji publik
A A A
Sindonews – Dukungan terbuka sejumlah elite Partai Demokrat kepada Ibu Negara Ani Yudhoyono untuk menjadi calon presiden (capres) dinilai bagian dari uji publik.

Bila responsnya positif, Ani berpeluang besar masuk nominasi capres yang bakal ditetapkan Majelis Tinggi Demokrat. “Pilpres (pemilihan presiden) masih dua tahun. Rentang waktu yang ada bisa dijadikan kesempatan untuk memoles figur. Sifatnya masih testing the water. Saya yakin keputusan di Majelis Tinggi nantinya tetap akan mengacu pada survei elektabilitasnya,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskrido Ambardi (Dodi).

Menurut Dodi, popularitas Ani Yudhoyono memang tinggi. Namun,dalam beberapa survei elektabilitasnya masih rendah. Dengan melakukan uji publik seperti saat ini, jajaran elite Demokrat dapat memastikan langkah apakah bakal melanjutkan program sosialisasi dan pencitraan Ani atau tidak. Apabila elektabilitasnya naik, nama Ani besar kemungkinan masuk nominasi seleksi Majelis Tinggi. Jika elektabilitas Ani tidak naik dan tidak diyakini akan menang dalam pilpres, Majelis Tinggi pun bakal realistis.

“Kalau dipaksakan, itu hanya akan membuat negatif citra SBY sebagai suaminya sekaligus sebagai figur sentral di Demokrat,” ujar Dodi.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai dimunculkannya lagi usulan agar Ani menjadi capres Demokrat cenderung dipaksakan. “Ini patut dipertanyakan kenapa para petinggi Demokrat masih mendorong-dorong (pencalonanAni Yudhoyono).Padahal potensi elektabilitasnya dari beberapa hasil survei rendah,” ujar Syamsuddin.

Sebelumnya,beberapa elite Partai Demokrat mendorong agar Ani diusulkan ke Majelis Tinggi sebagai capres 2014. Mereka yang menilai Ani layak dicalonkan antara lain anggota Dewan Pembina Melani Leimena Suharli dan Hayono Isman serta Ketua Departemen Komunikasi DPP Partai Demokrat Andi Nurpati.Menurut Andi, usulan tersebut akan dipertimbangkan dalam rapat Majelis Tinggi.

Ani Yudhoyono, kata dia, berpeluang untuk diusulkan jadi capres dengan kualifikasi sebagai kader Demokrat, mantan wakil ketua umum, pendiri partai, dan dua periode mendampingi SBY sebagai presiden. Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan, partainya pasti satu suara untuk mendukung Ani.

“Tinggal keputusan akhir siapa capres Demokrat ada di tangan Majelis Tinggi Demokrat,” ungkapnya.

Ruhut mengatakan,SBY selaku ketua Majelis Tinggi hanya percaya hasil survei dalam menentukan capres.

Namun Ruhut tidak bisa memastikan apakah SBY bakal merestui pencalonan istrinya jika hasil rangkaian survei menunjukkan elektabilitas Ani terus meningkat. Dalam beberapa kesempatan, SBY selalu menegaskan bahwa tidak akan ada satu pun anggota keluarganya maju dalam Pilpres 2014, termasuk Ani Yudhoyono.

“Saya pernah tanya Pak SBY bagaimana kalau Bu Ani hasil survei elektabilitasnya tinggi. Pak SBY senyum saja dengarnya. Pak SBY bilang ke aku,ahkerja saja dulu buat rakyat.Nantilah itu,”kilah Ruhut.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Melani Leimena Suharli mengungkapkan, dirinya sudah membangun jaringan khusus di Demokrat yang menjagokan Ibu Ani untuk diusung sebagai capres. Selaku anggota Dewan Pembina kader perempuan Demokrat, Melani bertekad terus menyosialisasikan usulan ini.

“Usulan Ibu Ani menjadi capres bukan asal-asalan karena istri presiden.Kapasitas beliau memang sangat mumpuni,” tandas Melani.

Meski begitu, Melani menghormati dan akan taat aturan main partai yang baru membahas capres mulai tahun depan.Dia juga tidak memungkiri bahwa di Demokrat banyak juga yang mendukung Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk maju di pilpres. “Kalau bisa mixed senior dan yunior capres-cawapresnya,” ucap Wakil Ketua MPR ini.

Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana mengatakan, mayoritas kader internal memang berharap bisa mengusung kader sendiri.Ani dinilai sangat berpeluang dicalonkan karena memang potensial. “Saya yakin Majelis Tinggi nantinya akan melakukan mekanisme yang fair dalam menentukan capres-cawapres,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR ini.

Dia pun mengusulkan agar Majelis Tinggi selain melakukan seleksi terhadap kader internal yang potensial juga menjaring figur dari luar partai yang mendapatkan dukungan kuat dari publik. “Tim Sembilan di Majelis Tinggi bisa menyaring tiga orang dari dalam dan tiga orang dari luar. Baru disurvei. Pasti hasilnya paten,” kata Sutan.

Sementara itu, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, siapa pun yang mempunyai kapasitas berhak menjadi capres.Namun sepanjang sejarah politik di dunia,perempuan yang muncul menjadi pemimpin negara tidak lepas dari kekuatan lelaki di sekitarnya. Dia mencontohkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang merupakan putri Bung Karno dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang merupakan putri jawara Banten.

“Untuk Ani Yudhoyono, saya tak bisa berkomentar karena Golkar sudah mencalonkan Aburizal Bakrie.Yang pasti,siapa pun yang mempunyai kapasitas berhak menjadi capres,” papar Nurul.

Meski begitu, kata Nurul, Golkar akan sangat menghormati sekaligus mengapresiasi bila nantinya Demokrat mengusung capres perempuan, yakni Ani Yudhoyono.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5898 seconds (0.1#10.140)