Akbar setengah hati dukung Ical

Rabu, 16 Mei 2012 - 09:12 WIB
Akbar setengah hati dukung Ical
Akbar setengah hati dukung Ical
A A A
Sindonews.com – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung belum sepenuhnya menerima penetapan pencapresan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas) khusus Juni mendatang.

Meski sebelumnya mengaku bisa memahami keputusan DPP Golkar yang bersikukuh menetapkan Ical sebagai satusatunya capres dari Golkar, Akbar menyimpan dukungannya untuk sesama mantan ketua umum partai beringin itu, Jusuf Kalla (JK).Bukti dukungan Akbar terhadap JK disampaikan saat menghadiri syukuran hari ulang tahun ke-70 JK di kediaman JK di Jakarta kemarin. Akbar dengan tegas mengaku tidak mempermasalahkan usia JK yang pada 2014 sudah memasuki 72 tahun sebagai hambatan maju sebagai capres.

“Selama publik masih menilai tokoh tersebut masih layak,kenapa tidak? Di negara demokrasi, yang memutuskan adalah rakyat,”ujar Akbar. Sebelumnya, dalam rapat konsultasi dan koordinasi antara DPP dan Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar mengaku tidak kuasa membendung kengototan DPP yang ingin mencapreskan Ical. Sebagai ketua Dewan Pertimbangan, kata dia,posisi dirinya sekadar memberi rekomendasi yang bersifat tidak mengikat. Sementara itu,JK menyatakan bahwa berpolitik adalah bagian dari upaya untuk memperbaiki bangsa.

” Saya tidak melihat politik sebagai kekuasaan. Bagi saya,punya kekuasaan tapi tidak memperbaiki keadaan sama saja dengan tidak punya kekuasaan tapi bisa memperbaiki. Sama saja,” katanya. Ditanya soal pencapresan Ical,JK mengucapkan selamat. “Saya sudah bicara ke Ical.Saya ucapkan selamat. Itu kan (pencalonan Ical) tanggung jawab Golkar. Saya kan bukan pengurus Golkar lagi,”ucap JK. JK pun memiliki tips agar seseorang bisa terpilih menjadi presiden.Menurut dia, seseorang yang ingin jadi presiden harus bisa menggabungkan kekuatan otak (kemampuan berpikir), hati (nurani), dan otot (kesehatan).

“Ketiga itu harus dimiliki untuk melaksanakan pemerintahan. Di samping juga harus ada niat baik,”terangnya. Saat ditanya, apakah Presiden SBY mampu menggabungkan ketiga hal tersebut, JK enggan menjawabnya.“Waduh cukup sulit untuk menilai hal itu.Mungkin perlu sinkronisasi saja,”elaknya. Apakah Anda masih kuat untuk jadi presiden? “Ha ha ha. Anda sajalah yang menilai,” jawabnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5842 seconds (0.1#10.140)