Mangkat, Endang Rahayu tinggalkan PR BPJS

Rabu, 02 Mei 2012 - 14:56 WIB
Mangkat, Endang Rahayu tinggalkan PR BPJS
Mangkat, Endang Rahayu tinggalkan PR BPJS
A A A
Sindonews.com - Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono merupakan satu dari sejumlah pejabat yang ikut melayat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.

Kepada wartawan, Agung Laksono menyampaikan turut berbelasungkawa dari jajaran yang ada di Kabinet Indonesia Bersatu II. "Innalilahi wa innailaihi rojiun. Kami Kabinet Indonesia Bersatu jilid II mengucapkan belasungkawa," ujar Agung Laksono kepada wartawan di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2012).

Di mata Agung Laksono, almarhumah mantan Menkes Endang Rahayu adalah sosok pribadi yang lemah lembut. "Almarhumah (Endang) sangat lemah lembut dan tidak pernah mengeluh," tambahnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, sebenarnya masih ada pekerjaan rumah (PR) Endang yang belum selesai ketika menjabat sebagai menteri. "Mempersiapkan BPJS (Badan Pengamanan Jaringan Sosial) sehingga pelayanan kesehatan untuk rakyat miskin bisa terealisasi," pungkasnya.

Seperti diketahui, Endang mangkat sekira pukul 11.41 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, karena digerogoti penyakit kanker yang dideritanya sejak lama. Endang meninggal dalam usia 57 tahun.

Berikut sedikit catatan tentang sosok Endang Rahayu. Endang lahir di Jakarta, pada 1 Februari 1955. Berhasil menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1979, kemudia memperoleh gelar Master on Public Health dan Doktor Kesehatan Masyarakat di Harvard University, Amerika Serikat tahun 1992 dan 1997.

Dari perkawinannya dengan dr. MJN Mamahit, Endang dikaruniai dua orang putra dan satu orang putri yaitu Arinanda Wailan Mamahit (31), Awandha Raspati Mamahit (27), dan Rayinda Raumanen Mamahit (21), serta seorang menantu Sara Ratna Qanti (30).

Endang yang akrab disapa Enny, memulai karirnya di Departemen Kesehatan sejak tahun 1990. Pada tahun 2004 diangkat sebagai pejabat fungsional dengan pangkat Peneliti Madya. Pada 26 Januari 2007, Endang dipercaya sebagai Kepala Puslitbang Biomedis dan Farmasi.

Jabatan sebagai peneliti Madya juga diemban pada 24 Juli 2008. Sejak 1 Agustus 2008, Endang diangkat sebagai Peneliti Utama pada Puslitbang Bio Medis dan Farmasi. Pada 21 Oktober 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi amanat sebagai Menteri Kesehatan Periode 2009–2014.

Sebagai seorang peneliti, Endang sudah dua kali memperoleh penghargaan yaitu sebagai penulis artikel terbaik ke-2 Badan Litbangkes tahun 2000, presentasi poster terbaik ke-3 pada Conferensi Asia Pasifik ke-3 tentang Perjalanan Kesehatan.

Saat menjadi Menkes, Endang mendapat penghargaan Sulianti Award adalah penghargaan atas jasa beliau dalam hal pencegahan penyakit dan manajeman kesehatan.

Banyak karya ilmiah yang sudah dihasilkan, di antaranya adalah Pengembangan Jaringan Virologi dan Epidemiologi Influenza di Indonesia (2007), Karakteristik kasus-kasus flu burung di Indonesia (Juli 2005-Mei 2006), dan Kajian penelitian sosial dan perilaku yang berkaitan dengan Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS di Indonesia (1997-2003).

Jenazah Endang disemayamkan di kediaman, Jalan Pendidikan Raya III, Blok J 55, Kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, pada pukul 14.00 WIB.

Selanjutnya pada Kamis 3 Mei 2012, sekira pukul 06.30 WIB, jenazah akan diberangkatkan ke kantor Kemenkes untuk mendapatkan penghormatan terakhir pada pukul 07.00–09.00 WIB. Jenazah diberangkatkan ke peristirahatan terakhir di pemakaman San Diego Hills Karawang pukul 09.00 WIB dari Kemenkes. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7508 seconds (0.1#10.140)