Organ TKI dijual, Mabes Polri diam

Selasa, 24 April 2012 - 18:01 WIB
Organ TKI dijual, Mabes...
Organ TKI dijual, Mabes Polri diam
A A A
Sindonews.com - Pihak Mabes Polri belum mau mengambil tindakan tegas terkait kasus dugaan pencurian orang tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditembak oleh Kepolisian Malaysia di Raja, Malaysia.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, pihaknya harus bertindak secara hati-hati dalam menyikapi permasalahan tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah yang sesuai aturan untuk menyelesaikan konflik tersebut.

"Kita lihat dulu ketentuan hukum yang berlaku, untuk pidana yang terjadi di luar negeri. Kita harus ikuti aturan yang berlaku di negara tersebut. Bilamana ada warga negara kita yang menjadi korban atau menjadi pelaku di luar negeri, pertama dari Kemenlu itu akan melakukan suatu pengecekan dengan berkoordinasi dengan Kemenlu setempat dan polisi setempat untuk mengetahui apa yang terjadi," ujar Saud kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Saud pun mengatakan, mengenai dugaan pencurian organ ketiga TKI tersebut nantinya akan diperiksa oleh pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia. Pemeriksaan tersebut sebagai tindak lanjut pemeriksaan yang sebelumnya juga seharusnya telah dilakukan oleh pemerintah Malaysia.

"Jadi perlu ada pertanggungjawaban hukum, apakah benar itu penembakan atau apa. Oleh karena perlu ada autopsi dari masing-masing negara," ujarnya kembali.

Saud menegaskan, bahwa permasalahan tersebut akan segera diproses, namun itu masih harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Jadi kita mengikuti peraturan yang ada terhadap proses hukum di masing-masing negara," tegasnya.

Diketahui sebelumnya, tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yakni Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon tewas ditembak polisi Diraja Malaysia. Pihak Malaysia menyebut mereka melakukan penyerangan saat akan ditangkap.

Ketika dipulangkan pada 5 April 2012, Migrant Care menyebut di ketiga jenazah tersebut ditemukan jahitan tidak wajar, yakni di kedua mata, dada, dan perut bagian bawah. Diduga ada organ tubuh yang diambil. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1124 seconds (0.1#10.140)