Dukungan DPD Golkar ke Ical diragukan

Rabu, 11 April 2012 - 08:24 WIB
Dukungan DPD Golkar ke Ical diragukan
Dukungan DPD Golkar ke Ical diragukan
A A A
Sindonews.com - Keraguan dari kalangan internal Partai Golkar atas pengusungan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres) kian meluas. Kemarin politikus senior Golkar, Andi Mattalata, mengaku tidak yakin dukungan dari pengurus daerah murni aspirasi seluruh kader.

“Kami tidak melihat DPD I (pengurus provinsi) dan DPD II (pengurus kabupaten/kota) Golkar melakukan rapat anggota dan menyerap aspirasi dari bawah hingga desa terkait pencalonan Ical,” ungkap Andi kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Menurut Andi, saat ini kans Ical masih belum bisa terbaca dengan jelas. Terlebih, argumentasi bahwa penentuan capres Golkar dilakukan setelah melihat hasil serangkaian survei elektabilitas ternyata tidak dilaksanakan sepenuhnya.

Ini terbukti dengan rencana dipercepatnya rapat pimpinan nasional (rapimnas) Golkar dari Oktober 2012 menjadi rapimnas khusus pada Juli 2012 untuk mengakomodasi agenda utama yaitu deklarasi Ical menjadi capres.

“Bagaimana mau mendasarkan pada survei kalau DPD-DPD sebagai pemegang hak suara sudah menyerahkan dukungan kepada Ical. Kondisi ini tentu susah diprediksi. Apalagi pilpres kan masih lama,” ungkapnya.

Jika dukungan terhadap Ical sebagai ketua umum DPP Partai Golkar untuk menjadi capres pada 2014 serius dan murni aspirasi kader dari bawah, kata Andi, semua DPD I dan DPD II harus membuktikan itu.

Mereka harus mampu mewujudkan target Ical menjadi capres pada 2014 dengan meraup suara signifikan pada pemilu legislatif di berbagai daerah. Selanjutnya mengawal upaya pemenangan Ical di pemilihan presiden (pilpres).

“Menjadi tugas DPD-DPD untuk membuktikan bahwa dukungan mereka bukan sekadar klaim,melainkan benarbenar dari grassroot. Kalau murni dari bawah, tentu akan sangat mudah bagi Ical untuk menjadi capres dan menang,” tandas mantan menteri hukum dan HAM itu.

Diberitakan sebelumnya, Ical memutuskan untuk mempercepat rapimnas dengan agenda utama penetapan capres setelah mengingatkan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) agar mencari “perahu”lain bila ingin maju juga dalam Pilpres 2014.

Menurut Ical, dukungan dari internal Golkar untuk capres sudah mengarah kepada dirinya. Padahal, beberapa hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas JK masih di atas Ical.

Di tempat terpisah, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mempertanyakan urgensi dipercepatnya penetapan capres parpol berlambang beringin itu “Pilpres kan masih lama. Masih ada mekanisme survei. Apa kita mau menafikan hasilhasil survei? Elektabilitas Pak JK cukup bagus. Ini kan perlu diperhatikan. Apalagi beliau berulangkali menyebutkan kesanggupan bila diusung sebagai capres,” katanya.

Menurut Akbar, dengan waktu yang relatif masih panjang menuju Pilpres 2014, seluruh jajaran Golkar dari pusat hingga daerah idealnya menyepakati dulu mekanisme pencapresan internal.

Di samping itu, Golkar juga sebaiknya memprioritaskan agenda pada 2012 ini dengan fokus pada Catur Sukses seperti sukses konsolidasi dan kaderisasi, sukses pembangunan demokrasi dan program menyejahterakan rakyat, sukses pemilu legislatif, dan sukses pilpres.

Dia mengingatkan, saat ini program kaderisasi belum berjalan seperti yang diharapkan. Pengembangan demokrasi eksternal dan internal juga belum maksimal. Golkar pun harus mampu membuktikan dulu bahwa beragam program yang dilakukan sudah benar-benar menyuarakan kepentingan serta kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Andrinof A Chaniago menilai upaya Golkar mempercepat rapimnas merupakan strategi untuk mengamankan posisi Ical sebagai capres tunggal.

Bila Ical berhasil ditetapkan sebagai capres dalam rapimnas khusus nanti, agenda selanjutnya adalah menentukan opsi-opsi bila pada waktunya ternyata mantan menteri koordinator perekonomian itu tidak memungkinkan untuk tetap diusung di ajang pilpres.

Andrinof juga memandang, percepatan rapimnas tak hanya untuk memuluskan pencalonan Ical, tapi juga menghadang JK dan figur-figur potensial lain di Golkar untuk menjadi capres.

“Karena kalau sudah jadi keputusan rapimnas, tentu wacana untuk mencalonkan nama lain jadi tertutup. Ada pemberian mandat ke ketua umum menjadi capres,” katanya.

Menurut dia, beberapa figur di internal Golkar yang memiliki kapasitas dan kapabilitas menjadi capres selain JK dan Ical antara lain Fadel Muhammad, Hadjriyanto Y Thohari, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung. “Saya menduga, pada waktunya nanti Ical akan terkondisikan hanya menjadi king maker, yang mengatur permainan pencalonan,” tandas Andrinof.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4745 seconds (0.1#10.140)