Soal reshuffle: PKS tetap cool
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak akan terpengaruh isu atau pemberitaan provokatif yang berkembang menyusul penolakan terhadap kebijakan kenaikan harga bahan bakan minyak (BBM).
Seluruh kader PKS akan bersatu dan tenang menanggapi apapun yang akan terjadi termasuk rencana reshuffle yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap tiga menteri dari PKS.
"Saya dan teman-teman PKS sudah mengadakan rapat internal, kita tetap cool, jangan terpengaruh dengan isu-isu atau pemberitaan yang provokatif, kita harus bersatu semua,"ujar Tifatul pada acara peluncuran buku biografi 50 tahun Tifatul Sembiring di Menara Indosat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).
Soal isu resuffle, kata Tifatul sudah diserahkan kepada pemimpin yang memiliki kewenangan yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi, kami serahkan semua keputusan presiden karena beliau (SBY) yang berwenang serta memiliki hak prerogratif. Dan, kami juga harus menghormati keputusan seorang presiden, siapa pun dan dari mana saja itu presiden tetap harus dihormati," ungkapnya.
Menurutnya, seluruh jalan kehidupan sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. "Jadi, sebelum Tifatul lahir itu Allah SWT sudah menetapkan mau jadi tukang parkir, tukang rumput, menteri atau apa saja, itu sudah ditetapkan dan kita hanya menjalani saja. Kalau bicara soal siap atau tidak siap, analogikan saja seperti malaikat pencabut nyawa yang tidak pakai tanya lagi siap atau tidak," pungkasnya.(lin)
Seluruh kader PKS akan bersatu dan tenang menanggapi apapun yang akan terjadi termasuk rencana reshuffle yang akan dilakukan oleh pemerintah terhadap tiga menteri dari PKS.
"Saya dan teman-teman PKS sudah mengadakan rapat internal, kita tetap cool, jangan terpengaruh dengan isu-isu atau pemberitaan yang provokatif, kita harus bersatu semua,"ujar Tifatul pada acara peluncuran buku biografi 50 tahun Tifatul Sembiring di Menara Indosat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).
Soal isu resuffle, kata Tifatul sudah diserahkan kepada pemimpin yang memiliki kewenangan yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jadi, kami serahkan semua keputusan presiden karena beliau (SBY) yang berwenang serta memiliki hak prerogratif. Dan, kami juga harus menghormati keputusan seorang presiden, siapa pun dan dari mana saja itu presiden tetap harus dihormati," ungkapnya.
Menurutnya, seluruh jalan kehidupan sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. "Jadi, sebelum Tifatul lahir itu Allah SWT sudah menetapkan mau jadi tukang parkir, tukang rumput, menteri atau apa saja, itu sudah ditetapkan dan kita hanya menjalani saja. Kalau bicara soal siap atau tidak siap, analogikan saja seperti malaikat pencabut nyawa yang tidak pakai tanya lagi siap atau tidak," pungkasnya.(lin)
()