Isu di-reshuffle, PKS santai saja
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seolah bergeming dengan isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyusul penolakannya atas kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Saat ini, PKS hanya akan menunggu keputusan yang akan diambil SBY selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi.
"PKS masih menunggu hasil keputusan SBY sebagai pimpinan tertinggi di Sekretariat Gabungan (Setgab), Presiden SBY selaku Ketua Partai Koalisi," ujar Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq pada acara peluncuran buku biografi 50 Tahun Tifatul Sembiring di Kantor Indosat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).
Pada kesempatan itu ketika disinggung soal dampak dari isu reshuffle tersebut, Luthfi enggan berkomentar lebih jauh. "Kami (PKS ) tetap menjalani tugas dan fungsinya di lapangan sebagaimana mestinya," tambah dia.
Begitu pula ketika disinggung soal voting dalam keputusan kenaikan harga BBM itu, pihaknya akan melihat dulu. "Ya kita lihat saja nanti keputusannya," tukasnya.
Sekadar diketahui, isu reshuffle mencuat setelah PKS tidak sejalan dengan sikap pemerintah. Kabarnya, PKS sudah didepak dari koalisi, tapi hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Setgab. Bahkan, Presiden SBY selaku Ketua Setgab partai koalisi juga belum menyampaikan pernyataan mengenai nasib PKS.
Sebelumnya, pihak Istana menyampaikan, SBY tengah memformulasikan kembali format koalisi yang dinilainya selama dua tahun ini berjalan ganjil. Dalam formulasi ini, tak menutup kemungkinan akan ada pergantian terhadap kursi menteri dari PKS di pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.(lin)
Saat ini, PKS hanya akan menunggu keputusan yang akan diambil SBY selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi.
"PKS masih menunggu hasil keputusan SBY sebagai pimpinan tertinggi di Sekretariat Gabungan (Setgab), Presiden SBY selaku Ketua Partai Koalisi," ujar Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq pada acara peluncuran buku biografi 50 Tahun Tifatul Sembiring di Kantor Indosat, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2012).
Pada kesempatan itu ketika disinggung soal dampak dari isu reshuffle tersebut, Luthfi enggan berkomentar lebih jauh. "Kami (PKS ) tetap menjalani tugas dan fungsinya di lapangan sebagaimana mestinya," tambah dia.
Begitu pula ketika disinggung soal voting dalam keputusan kenaikan harga BBM itu, pihaknya akan melihat dulu. "Ya kita lihat saja nanti keputusannya," tukasnya.
Sekadar diketahui, isu reshuffle mencuat setelah PKS tidak sejalan dengan sikap pemerintah. Kabarnya, PKS sudah didepak dari koalisi, tapi hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Setgab. Bahkan, Presiden SBY selaku Ketua Setgab partai koalisi juga belum menyampaikan pernyataan mengenai nasib PKS.
Sebelumnya, pihak Istana menyampaikan, SBY tengah memformulasikan kembali format koalisi yang dinilainya selama dua tahun ini berjalan ganjil. Dalam formulasi ini, tak menutup kemungkinan akan ada pergantian terhadap kursi menteri dari PKS di pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II.(lin)
()