Usut proyek Hambalang, KPK sidik 3 pengusaha
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mengusut kasus dugaan korupsi proyek sport center di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Tiga orang telah dipanggil dan diperiksa KPK. Mereka adalah, Manajer Pelaksana Adhi Karya Pryambudi Hendro, Komisaris PT Adhi Karya Anis Anjayani dan salah seorang pejabat PT Global Nani Rusli.
PT Adhi Karya merupakan pemenang tender proyek tersebut, sedangkan PT Global adalah sub perusahaan yang ikut dalam proyek.
Ketiganya menjalani pemeriksaan maraton. Kurang lebih 10 jam mereka menjawab seluruh pertanyaan dari penyidik terkait proyek itu.
Usai diperiksa, ketiga pengusaha itu enggan berkomentar. “Saya hanya menyerahkan dokumen-dokumen saja,“ jawab Pryambudi maupun Anis ketika ditanya wartawan usai pemeriksaan di Kantor KPK Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Kamis 5 Maret 2012 lalu.
Ketika ditanya apa isi dokumen yang diserahkan itu, mereka juga enggan menjelaskan. Ketiganya kemudian pergi meninggalkan kantor KPK.
Seperti diberitakan, PT Adhi Karya merupakan pemenang tender proyek pembangunan sport center di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Proyek Kemetrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini menelan anggaran senilai Rp1,2 triliun.
Belakangan disebut-sebut terjadi permainan dalam proyek itu. Saat dalam pelariannya, Muhammad Nazaruddin yang kini jadi terdakwa dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games mengatakan, Anas Urbaningrum mendapatkan commitment fee dari PT Adhi Karya karena telah membantu mengegolkan tender.
Uang tersebut selanjutnya dialirkan untuk pemenangan Anas dalam pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres digelar di Bandung tahun 2010.
Nazar juga mengaku telah mengalirkan uang sebesar Rp50 miliar. Uang itu bersumber dari PT Permai Grup, yang salah satu anak usahanya yang ikut mengelola proyek Hambalang. Uang dibagi-bagikan kepada seluruh kader demokrat agar memilih Anas sebagai Ketum Partai Demokrat.(lin)
Tiga orang telah dipanggil dan diperiksa KPK. Mereka adalah, Manajer Pelaksana Adhi Karya Pryambudi Hendro, Komisaris PT Adhi Karya Anis Anjayani dan salah seorang pejabat PT Global Nani Rusli.
PT Adhi Karya merupakan pemenang tender proyek tersebut, sedangkan PT Global adalah sub perusahaan yang ikut dalam proyek.
Ketiganya menjalani pemeriksaan maraton. Kurang lebih 10 jam mereka menjawab seluruh pertanyaan dari penyidik terkait proyek itu.
Usai diperiksa, ketiga pengusaha itu enggan berkomentar. “Saya hanya menyerahkan dokumen-dokumen saja,“ jawab Pryambudi maupun Anis ketika ditanya wartawan usai pemeriksaan di Kantor KPK Jalan HR Rasuna Said Kuningan Jakarta Kamis 5 Maret 2012 lalu.
Ketika ditanya apa isi dokumen yang diserahkan itu, mereka juga enggan menjelaskan. Ketiganya kemudian pergi meninggalkan kantor KPK.
Seperti diberitakan, PT Adhi Karya merupakan pemenang tender proyek pembangunan sport center di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Proyek Kemetrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini menelan anggaran senilai Rp1,2 triliun.
Belakangan disebut-sebut terjadi permainan dalam proyek itu. Saat dalam pelariannya, Muhammad Nazaruddin yang kini jadi terdakwa dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games mengatakan, Anas Urbaningrum mendapatkan commitment fee dari PT Adhi Karya karena telah membantu mengegolkan tender.
Uang tersebut selanjutnya dialirkan untuk pemenangan Anas dalam pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres digelar di Bandung tahun 2010.
Nazar juga mengaku telah mengalirkan uang sebesar Rp50 miliar. Uang itu bersumber dari PT Permai Grup, yang salah satu anak usahanya yang ikut mengelola proyek Hambalang. Uang dibagi-bagikan kepada seluruh kader demokrat agar memilih Anas sebagai Ketum Partai Demokrat.(lin)
()