Isu penamparan jangan kaburkan kasus narkoba

Kamis, 05 April 2012 - 09:16 WIB
Isu penamparan jangan kaburkan kasus narkoba
Isu penamparan jangan kaburkan kasus narkoba
A A A
Sindonews.com - Kontroversi dugaan penamparan oleh WakilMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana terhadap sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru, Riau, jangan sampai mengaburkan substansi masalah peredaran narkoba di lapas.

Negara harus terus berupaya mengusut peredaran barang haram tersebut. "Saya sepakat negara jangan kalah melawan narkoba. Bukan kali ini saja peredaran narkoba di lapas terbongkar," ungkap Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Arwani Thomafi di Jakarta kemarin.

Dia mengajak semua kalangan untuk mendukung terobosan- terobosan pemberantasan narkoba. Meski demikian, Arwani berharap kasus dugaan penamparan yang dilakukan Denny Indrayana kepada sipir Lapas Pekanbaru diusut tuntas. Ini mengingat bukan zamannya lagi pejabat bersikap arogan terhadap bawahan.

"Kalau memang penamparan itu terjadi, silakan korban sebaiknya melapor ke polisi karena ini sudah masuk ranah kriminal (penganiayaan). Saat ini kita serahkan pada proses internal untuk mengungkap fakta yang sebenarnya," katanya.

Seperti diberitakan, Wamenkumham Denny Indrayana harus berhadapan dengan bawahannya. Ini terkait dengan tudingan penamparan yang dia lakukan terhadap pegawai Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Riau, saat melakukan sidak pada Senin (2/4) dini hari.

Adanya tindakan kekerasan yang dilakukan Denny dan reaksi keras pegawai lapas diungkapkan Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sihabudin. Kepada wartawan, dia mengaku menerima surat protes dari Lapas Pekanbaru yang meminta keadilan.

Para pegawai lapas merasa sakit atas kejadian yang menimpanya karena mereka sudah bekerja sesuai prosedur. Atas tudingan itu, Denny telah membantah. Dia menegaskan tidak menampar dan memukuli sipir Lapas Pekanbaru, Darso Sihombing dan Khoiri, saat melakukan sidak di lapas tersebut.

Namun, Denny membenarkan ada insiden pemukulan terhadap sipir penjara. Ketua Gerakan Nasional Antinarkoba (Granat) Marwan Ja’far berharap upaya serius pemerintah memberantas peredaran narkoba, termasuk di lapas, tidak berhenti. Negara jangan sampai kalah melawan peredaran narkoba di Tanah Air. Ketua Fraksi PKB DPR ini menegaskan, narkoba saat ini sudah menjadi rezim ekonomi global.

Di Amerika Latin mafia narkoba bahkan sudah menjadi rezim politik di samping rezim ekonomi. "Itu sebabnya ini harus menjadi musuh bersama. Negara jangan sampai kalah dengan mafia narkoba. Negara harus serius berantas peredaran narkoba ini, termasuk di lapas-lapas. Kita dukung upaya pemberantasan ini," ungkapnya.

Anggota Komisi III DPR Indra mendukung pembentukan tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut insiden penamparan sipir di Lapas Pekanbaru. Ini demi menjernihkan isu penamparan yang dilakukan Denny Indrayana.

Meski demikian, terlepas benar atau tidak insiden itu, dia sangat mendukung upayaupaya pembenahan lapas yang dilakukan Wamenkumham. Sudah menjadi rahasia umum bahwa reputasi lapas dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia sangat buruk. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8706 seconds (0.1#10.140)