Menkopolhukam: Hati-hati dengan berita BBM
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto meminta masyarakat waspada atas informasi sesat yang dikirimkan oleh pihak yang sengaja memprovokasi.
"Waspada bebasnya arus informasi yang disalurkan melalui IT, tetapi hati-hati berita yang mudah dilansir menyebarkan informasi yang tidak benar bahkan memfitnah," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Djoko mengatakan, pemberitaan sesat melalui media sosial dapat berdampak buruk terlebih dalam situasi yang sedang tidak kondusif terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Karena kadang berita itu bisa sesatkan dan bisa akibatkan dampak yang tidak bagus," tuturnya.
Atas informasi yang menyesatkan tersebut, lanjut Djoko, pihaknya melakukan penelusuran terhadap pelaku yang sengaja ingin memperkeruh keadaan. "Pasti akan dilihat bagaimana, menyebar provokasi. Kalau ajakan untuk buat rusuh dan anarkis kan tidak bagus," terangnya.
Djoko meminta agar masyarakat yang menerima informasi sesat tersebut untuk melakukan pengecekan ulang. "Karena itu cross check ada ajakan dan hasutan, masyarakat harus diberikan pendewasaan supaya mereka memikirkan langkah dan tidak terombang-ambing info tidak benar," paparnya.
Seperti diketahui, saat bentrok mahasiswa dengan petugas kepolisian di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tersebar pesan melalui BlackBerry Messanger (BBM) bahwa terjadi penembakan dengan peluru tajam yang mengakibatkan delapan orang kritis dan satu orang mahasiswa tewas. Namun, kabar itu tidak benar. (san)
"Waspada bebasnya arus informasi yang disalurkan melalui IT, tetapi hati-hati berita yang mudah dilansir menyebarkan informasi yang tidak benar bahkan memfitnah," ujar Djoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Djoko mengatakan, pemberitaan sesat melalui media sosial dapat berdampak buruk terlebih dalam situasi yang sedang tidak kondusif terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Karena kadang berita itu bisa sesatkan dan bisa akibatkan dampak yang tidak bagus," tuturnya.
Atas informasi yang menyesatkan tersebut, lanjut Djoko, pihaknya melakukan penelusuran terhadap pelaku yang sengaja ingin memperkeruh keadaan. "Pasti akan dilihat bagaimana, menyebar provokasi. Kalau ajakan untuk buat rusuh dan anarkis kan tidak bagus," terangnya.
Djoko meminta agar masyarakat yang menerima informasi sesat tersebut untuk melakukan pengecekan ulang. "Karena itu cross check ada ajakan dan hasutan, masyarakat harus diberikan pendewasaan supaya mereka memikirkan langkah dan tidak terombang-ambing info tidak benar," paparnya.
Seperti diketahui, saat bentrok mahasiswa dengan petugas kepolisian di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, tersebar pesan melalui BlackBerry Messanger (BBM) bahwa terjadi penembakan dengan peluru tajam yang mengakibatkan delapan orang kritis dan satu orang mahasiswa tewas. Namun, kabar itu tidak benar. (san)
()