TNI amankan demo, keputusan politik Presiden
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, diturunkannya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam mengamankan aksi demo besar-besaran menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 April 2012 merupakan keputusan politik Presiden.
"Saya kira persoalan itu persoalan operasional. Saya kira TNI melaksanakan keputusan politik yang dilakukan Presiden," tutur Sjafrie di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Sjafrie menjelaskan, dalam pelibatan TNI ada dua hal yang memerlukan persetujuan DPR. Yaitu pertama melakukan perang, kedua, menghadapi kekuatan bersenjata separatisme. Tapi dalam rangka membantu pemerintah daerah, bencana alam dan kepolisian, sepanjang itu dilakukan sesuai dengan aturan permainan, maka diizinkan.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak terlalu mengkhawatirkan penurunan TNI dalam pengamanan aksi demonstrasi. "Itu tidak usah dikhawatirkan, Karena TNI sekarang sudah menjadi instrumen pertahanan negara, bukan sebagai kekuatan sosial politik," tegasnya.
TNI, tambah Sjafrie hanya memenuhi permintaan Polri. Namun saat ditanya apakah Polri sudah tidak sanggup melakukan pengamanan hingga meminta bantuan TNI, Sjafrie memilih untuk tidak banyak komentar. "Itu kan bagian permintaan dari Polri ke TNI, coba saja tanya ke Polisi, kenapa minta bantuan ke TNI," tukasnya. (san)
"Saya kira persoalan itu persoalan operasional. Saya kira TNI melaksanakan keputusan politik yang dilakukan Presiden," tutur Sjafrie di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/3/2012).
Sjafrie menjelaskan, dalam pelibatan TNI ada dua hal yang memerlukan persetujuan DPR. Yaitu pertama melakukan perang, kedua, menghadapi kekuatan bersenjata separatisme. Tapi dalam rangka membantu pemerintah daerah, bencana alam dan kepolisian, sepanjang itu dilakukan sesuai dengan aturan permainan, maka diizinkan.
Untuk itu, masyarakat diminta tidak terlalu mengkhawatirkan penurunan TNI dalam pengamanan aksi demonstrasi. "Itu tidak usah dikhawatirkan, Karena TNI sekarang sudah menjadi instrumen pertahanan negara, bukan sebagai kekuatan sosial politik," tegasnya.
TNI, tambah Sjafrie hanya memenuhi permintaan Polri. Namun saat ditanya apakah Polri sudah tidak sanggup melakukan pengamanan hingga meminta bantuan TNI, Sjafrie memilih untuk tidak banyak komentar. "Itu kan bagian permintaan dari Polri ke TNI, coba saja tanya ke Polisi, kenapa minta bantuan ke TNI," tukasnya. (san)
()