Rekening gendut jaksa warisan keluarga

Kamis, 22 Maret 2012 - 19:40 WIB
Rekening gendut jaksa warisan keluarga
Rekening gendut jaksa warisan keluarga
A A A
Sindonews.com - Kejaksaan Agung telah melakukan pemeriksaan terhadap enam jaksa yang diduga memiliki rekening di atas profil pekerjaannya. Salah seorang di antaranya yang memiliki kekayaan sebesar Rp1,5 miliar merupakan hasil warisan.

"Dana yang masuk dari penjualan rumah dari orangtuanya, warisan dan hasil sewa rumahnya dan istrinya yang kepala cabang bank, kecil-kecil," ungkap Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy di Kejagung, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Kemudian, satu orang jaksa lainnya yang diduga memiliki rekening gendut juga hampir sama, yakni memiliki tanah warisan orangtua di Kalimantan Selatan, yang dijadikan lokasi penambangan batu bara. Atas penambangan itu, yang bersangkutan mendapatkan royalti.

"Uang royalti tadi dibelikan truk terus disewakan lagi, juga masuk ke rekening itu," terangnya.

Selain itu, seorang Jaksa lainnya diketahui mendapat transfer uang Rp10 juta sebanyak tiga kali. Sementara, gaji yang bersangkutan hanya Rp5 juta. Marwan mengemukakan transfer itu berasal dari warga yang bermaksud membantu korban bencana alam.

"Dia ini ketua pembangunan rehabilitasi ada longsoran di daerahnya, bencana alam, orang ini mengirim uang itu membantu ini masuk ke rekening dia," tegasnya.

Marwan pun menjelaskan Jaksa tersebut kini sudah pensiun. Namun dia masih meminta agar rekeningnya diserahkan kepadanya. "Bukti kalau dia panitia itu ditunjukkan kepada saya, bahkan dia pernah diperiksa Aswas (Asisten pengawasan) Jawa Tengah," lanjutnya.

Pihaknya, mengaku sampai saat ini belum sampai dalam tahap pengusutan harta para jaksa itu. Sejauh ini mereka masih dalam proses klarifikasi. "Bukan 12 jaksa lho, 12 rekening dari 9 jaksa. Dari 9 jaksa, 2 sudah pensiun, 1 sudah narapidana. Tinggal 6, ini yang urusan saya," simpulnya.

Ditambahkan jika para jaksa yang terlibat itu tidak tergolong pejabat eselon, melainkan hanya Golongan II, III dan IV. Terkait dengan kemungkinan mereka berbohong ketika dimintai klarifikasi, Marwan menegaskan hal itu tidak mungkin terjadi.

"Tidak, sesuai dengan rekening-reningnya, memang betul ada rekening yang dicurigai itu. Mereka juga menyertakan bukti-bukti," pungkasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6248 seconds (0.1#10.140)