Angin kencang, pesawat di Halim bergeser
A
A
A
Sindonews.com - Akibat terpaan angin kencang beberapa hari belakangan ini, sejumlah pesawat terbang yang diparkir di hanggar Halim Perdanakusuma bergeser dari posisinya.
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama (Marsma) TNI A Adang Supriyadi pun meminta agar pesawat-pesawat itu diberi pemberat (mourin) di bagian roda.
"Kami imbau seluruh Komandan Skadron Udara untuk melakukan tindakan pengamanan dengan memberi mourin ke semua pesawat," jelas Adang melalui rilisnya kepada Sindonews, Selasa (20/3/2012).
Untuk pesawat yang diletakkan di parking area taxy way Lanud Halim semuanya telah aman dari terpaan angin.
Menurutnya Adang belakangan ini angin berhembus kencang dengan kecepatan berubah-ubah, mencapai 40 kilometer. Bahkan, Unit Meteorologi Base-Ops Lanud Halim dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan kecepatan angin bisa mencapai 70 kilometer per jam.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara 17 Letkol Pnb Bambang Gunarto mengatakan, pihaknya telah melaksanakan imbauan atasan. “Kami telah mengikat atau merantai pesawat, agar tidak terseret oleh angin. Ada juga mengikat dengan pemberat atau beban," ujarnya.
Mengenai penerbangan, diimbau para pilot untuk mengecek data cuaca di pangkalan tujuan dan selama penerbangan. Menurutnya, kegiatan penerbangan ditentukan oleh perhitungan cross-wind component. Perlu juga dipantau limitasi kecepatan dan asal angin.(lin)
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama (Marsma) TNI A Adang Supriyadi pun meminta agar pesawat-pesawat itu diberi pemberat (mourin) di bagian roda.
"Kami imbau seluruh Komandan Skadron Udara untuk melakukan tindakan pengamanan dengan memberi mourin ke semua pesawat," jelas Adang melalui rilisnya kepada Sindonews, Selasa (20/3/2012).
Untuk pesawat yang diletakkan di parking area taxy way Lanud Halim semuanya telah aman dari terpaan angin.
Menurutnya Adang belakangan ini angin berhembus kencang dengan kecepatan berubah-ubah, mencapai 40 kilometer. Bahkan, Unit Meteorologi Base-Ops Lanud Halim dan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan kecepatan angin bisa mencapai 70 kilometer per jam.
Sementara itu, Komandan Skadron Udara 17 Letkol Pnb Bambang Gunarto mengatakan, pihaknya telah melaksanakan imbauan atasan. “Kami telah mengikat atau merantai pesawat, agar tidak terseret oleh angin. Ada juga mengikat dengan pemberat atau beban," ujarnya.
Mengenai penerbangan, diimbau para pilot untuk mengecek data cuaca di pangkalan tujuan dan selama penerbangan. Menurutnya, kegiatan penerbangan ditentukan oleh perhitungan cross-wind component. Perlu juga dipantau limitasi kecepatan dan asal angin.(lin)
()