Salah tembak, Densus 88 harus klarifikasi

Senin, 19 Maret 2012 - 17:33 WIB
Salah tembak, Densus 88 harus klarifikasi
Salah tembak, Densus 88 harus klarifikasi
A A A
Sindonews.com - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Didi Irawadi Syamsudin mengatakan, jika benar Densus 88 salah menembak terduga pelaku terorisme, maka harus diberikan penjelasan kepada masyarakat.

"Kalau keliru ternyata bukan ini, kalau ada keraguan harus ada penjelasan, masyarakat harus diberi penjelasan," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2012).

Politikus Partai Demokrat ini menjelaskan, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) harus melakukan pendekatan terhadap berbagai pihak untuk bersama mencegah terjadinya aksi terorisme. "Asumsi pencegahan melalui pendekatan dengan masyaralat, tokoh agama untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), fungsi pencegahan masih penting," terangnya.

Kepala BNPT Ansyad Mbai menyatakan, pihaknya tidak salah tembak. Kelima orang tersebut benar-benar teroris. Menurutnya, polisi hanya lebih berhati-hati saja jadi tidak langsung menyebut teroris. "Memang polisi sangat berhati-hati menyebutkan teroris, ya tapi dia bilang perampokan. Teroris itu kan bisa juga perampokan, tidak hanya bom," bantahnya.

Diberitakan diketahui, Densus 88 menambak mati lima terduga terorisme yang diduga terlibat kasus perampokan CIMB Medan dan sejumlah teror bom di Solo.

Lima orang yang ketangkap tersebut, tambah Ansyad, membawa senjata api dan dianggap sudah membahayakan bagi petugas Densus 88 yang akan melakukan penangkapan sehingga diambil tindakan lebih cepat untuk menggagalkan aksinya. "Orang kalau sudah pegang senjata, dia penjahat sudah jelas melawan," tukasnya.

Kelima orang yang tewas di lokasi masing-masing HN (32) asal Bandung, AG (30) Jimbaran, Bali. Keduanya petugas ditembak di Jalan Gunung Soputan, Denpasar. Sedangkan tiga lainnya, pria bernisial DD (27) asal Jabar, UH alias kapten dan M alias Abu Hanif (30) asal Makassar. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0842 seconds (0.1#10.140)