Kesadaran bela negara perlu ditingkatkan

Sindonews.com - Kesadaran bela negara sebagai bentuk pertahanan nirmiliter perlu untuk terus ditingkatkan sebagai bagian dari sistem pertahanan negara. Pemikiran bela negara harus dikembangkan seluruh komponen bangsa, terutama jajaran birokrasi, sehingga jiwa nasionalisme rakyat bisa kuat.

Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, dalam menyusun sistem pertahanan negara diperlukan pemahaman yang sama dalam mengolahnya.

"Di era reformasi, transformasi, dan informasi, perlu pengembangan intelektualisasi keamanan secara keseluruhan," ujarnya saat menjadi keynote speech dalam Sarasehan Kader Bela Negara dengan topik "Meningkatkan Kerja Sama Antarlembaga dalam Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah Wujud Implementasi Kesadaran Bela Negara Lintas Sektoral" di Kementerian Pertahanan kemarin.

Dia menyebut, sistem pertahanan negara terdiri dari militer dan nonmiliter. Keduanya harus sama-sama dilakukan. Dengan penguatan pertahanan nirmiliter, pertahanan militer juga ikut kuat.

Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Pos M Hutabarat menuturkan, pengembangan pemikiran bela negara dilakukan karena konstitusi mengatakan seluruh warga negara wajib bela negara.

"Secara fungsional kalau ada ancaman militer, maka yang melakukan TNI. Yang bukan TNI, boleh membantu kalau memperkuat kekuatan komponen utama tadi (TNI)," ujarnya.

Dia menyebut, ada banyak bentuk dari bela negara dan hal itu tidak selalu berkaitan dengan militer, misalnya memberikan wawasan nusantara kepada masyarakat diperbatasan. (san)