NasDem tak mau buru-buru bahas pilpres
A
A
A
Sindonews.com - Meski hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan potensi dukungan masyarakat yang menggembirakan pihaknya, Partai NasDem tidak akan terburu-buru membicarakan soal figur dan koalisi dalam pemilihan presiden (pilpres).
Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengungkapkan, para kader NasDem sepakat bahwa pilpres masih sangat jauh. Saat ini, NasDem sedang memusatkan konsentrasi agar mampu memenuhi syarat verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai parpol calon peserta Pemilu 2014.
Rio mengingatkan, perolehan suara pada pemilu legislatif sangat menentukan peta kekuatan partai politik atau koalisi partai yang mampu mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Jadi, sejauh ini kita belum bicara soal capres. Upaya perubahan melalui partai kita dorong dulu dari parlemen. Tapi capres mendatang memang sebaiknya lahir dari kalangan muda," terangnya di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan,mesin politik Partai NasDem didominasi anak-anak muda properubahan dengan gagasan baru, semangat baru, figur baru, serta mendukung partai baru demi tercapainya perubahan bangsa yang lebih baik.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil survei terbaru LSI tentang elektabilitas partai yang dirilis di Jakarta, Minggu (11/3),NasDem berada di posisi keempat dengan meraih 5,8% suara. Posisi pertama diduduki Partai Golkar yang meraih 17,7% suara, sedangkan PDIP di urutan kedua dengan 13,6% suara.
Partai Demokrat berada pada urutan ketiga dengan 13,4% suara.Partaipartai menengah seperti PKB mendapatkan dukungan 5,3% suara,PAN 2,7%,PPP 5,3%,PKS 4,2%, Partai Gerindra 3,7%, Partai Hanura 0,9.
Wakil Sekjen DPP Partai NasDem Saiful Haq menambahkan, sebenarnya rakyat punya pilihannya sendiri terhadap partai dan survei LSI membuktikan bahwa kekuatan politik baru akan mendapat sambutan luar biasa jika alternatif politik yang lama tidak memberi jalan perubahan. Bagi dia, perubahan selalu abadi dan NasDem berada di jalan perubahan tersebut.
"Jadi dukungan ini menurut kami adalah fenomena bahwa masyarakat benar-benar membutuhkan perubahan sebagaimana yang NasDem inginkan. Ini tentu mengubur nada miring yang meragukan kekuatan politik baru bisa lahir," terangnya.
Ketua DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Martin Hutabarat memandang persiapan Partai NasDem menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014 tidak luput dari pantauan partainya.Menurut dia, dari sekian banyak partai politik baru yang ada saat ini, harus diakui bahwa NasDem memang partai yang paling siap menghadapi Pemilu.
"Mereka sudah memiliki jaringan di sejumlah kabupaten dan kota. NasDem akan menjadi kuda hitam. Kami tidak heran jika NasDem berani dengan angka parliamentary threshold 5% pada Pemilu 2014. Itu lantaran partai tersebut telah memiliki jaringan luas," tuturnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan, saat ini pihaknya tengah menajamkan disiplin dan kinerja fraksi serta fungsionaris, baik di pusat maupun di daerah. Karenanya, Partai Demokrat sama sekali tidak tertarik untuk menghadang laju Partai NasDem.
"Partai Demokrat lebih peduli mem-benahi lingkup internal partai daripada ngerecokin partai-partai lain," ujar mantan jurnalis itu. (san)
Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengungkapkan, para kader NasDem sepakat bahwa pilpres masih sangat jauh. Saat ini, NasDem sedang memusatkan konsentrasi agar mampu memenuhi syarat verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai parpol calon peserta Pemilu 2014.
Rio mengingatkan, perolehan suara pada pemilu legislatif sangat menentukan peta kekuatan partai politik atau koalisi partai yang mampu mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Jadi, sejauh ini kita belum bicara soal capres. Upaya perubahan melalui partai kita dorong dulu dari parlemen. Tapi capres mendatang memang sebaiknya lahir dari kalangan muda," terangnya di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan,mesin politik Partai NasDem didominasi anak-anak muda properubahan dengan gagasan baru, semangat baru, figur baru, serta mendukung partai baru demi tercapainya perubahan bangsa yang lebih baik.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil survei terbaru LSI tentang elektabilitas partai yang dirilis di Jakarta, Minggu (11/3),NasDem berada di posisi keempat dengan meraih 5,8% suara. Posisi pertama diduduki Partai Golkar yang meraih 17,7% suara, sedangkan PDIP di urutan kedua dengan 13,6% suara.
Partai Demokrat berada pada urutan ketiga dengan 13,4% suara.Partaipartai menengah seperti PKB mendapatkan dukungan 5,3% suara,PAN 2,7%,PPP 5,3%,PKS 4,2%, Partai Gerindra 3,7%, Partai Hanura 0,9.
Wakil Sekjen DPP Partai NasDem Saiful Haq menambahkan, sebenarnya rakyat punya pilihannya sendiri terhadap partai dan survei LSI membuktikan bahwa kekuatan politik baru akan mendapat sambutan luar biasa jika alternatif politik yang lama tidak memberi jalan perubahan. Bagi dia, perubahan selalu abadi dan NasDem berada di jalan perubahan tersebut.
"Jadi dukungan ini menurut kami adalah fenomena bahwa masyarakat benar-benar membutuhkan perubahan sebagaimana yang NasDem inginkan. Ini tentu mengubur nada miring yang meragukan kekuatan politik baru bisa lahir," terangnya.
Ketua DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Martin Hutabarat memandang persiapan Partai NasDem menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014 tidak luput dari pantauan partainya.Menurut dia, dari sekian banyak partai politik baru yang ada saat ini, harus diakui bahwa NasDem memang partai yang paling siap menghadapi Pemilu.
"Mereka sudah memiliki jaringan di sejumlah kabupaten dan kota. NasDem akan menjadi kuda hitam. Kami tidak heran jika NasDem berani dengan angka parliamentary threshold 5% pada Pemilu 2014. Itu lantaran partai tersebut telah memiliki jaringan luas," tuturnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan, saat ini pihaknya tengah menajamkan disiplin dan kinerja fraksi serta fungsionaris, baik di pusat maupun di daerah. Karenanya, Partai Demokrat sama sekali tidak tertarik untuk menghadang laju Partai NasDem.
"Partai Demokrat lebih peduli mem-benahi lingkup internal partai daripada ngerecokin partai-partai lain," ujar mantan jurnalis itu. (san)
()