Menko Polhukam: Pilkada Aceh rumit
A
A
A
Sindonews.com - Kota Serambi Mekkah tak lama lagi akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Proses pemilukada diharapkan berlangsung damai. Mengingat beberapa waktu terakhir terus terjadi ganggunan keamanan.
Demi terjaminnya keamanan itu, 137 pasangan Calon Bupati dan Wali Kota serta 5 pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung di laga Pilkada 9 April menggelar Deklarasi Damai.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta agar Deklarasi Dami tak sekadar simbolis. Dia berharap perbedaan antara kandidat jangan kemudian menimbulkan gangguan keamanan. Para kandidat harus berkompetisi dengan fair dan damai.
"Tujuan utama kita dalam berdemokrasi bukan semata bagaimana cara mencapai kekuasaan, tapi bagaimana mewujudkan pembangunan daerah," ujar Djoko saat Deklarasi Pilkada Damai itu digelar di perkarangan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (14/3/2012).
Kata Djoko, banyak pihak yang mengkhawatirkan keamanan saat proses Pilkada Aceh berlangsung. Maka, atas pertimbangan itu, pemerintah terlibat ikut mensukseskan.
"Proses Pilkada Aceh rumit, banyak aspirasi yang muncul, pemerintah pusat sudah memperhatikan aspirasi tidak dari satu dua kelompok di Aceh saja," tegasnya.
Maka karena itulah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut memperhatikan perkembangan Aceh. "Presiden menitip salam damai dan salam rindu, beliau terus mengikuti perkembangan Aceh," ujarnya.(lin)
Demi terjaminnya keamanan itu, 137 pasangan Calon Bupati dan Wali Kota serta 5 pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung di laga Pilkada 9 April menggelar Deklarasi Damai.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto meminta agar Deklarasi Dami tak sekadar simbolis. Dia berharap perbedaan antara kandidat jangan kemudian menimbulkan gangguan keamanan. Para kandidat harus berkompetisi dengan fair dan damai.
"Tujuan utama kita dalam berdemokrasi bukan semata bagaimana cara mencapai kekuasaan, tapi bagaimana mewujudkan pembangunan daerah," ujar Djoko saat Deklarasi Pilkada Damai itu digelar di perkarangan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (14/3/2012).
Kata Djoko, banyak pihak yang mengkhawatirkan keamanan saat proses Pilkada Aceh berlangsung. Maka, atas pertimbangan itu, pemerintah terlibat ikut mensukseskan.
"Proses Pilkada Aceh rumit, banyak aspirasi yang muncul, pemerintah pusat sudah memperhatikan aspirasi tidak dari satu dua kelompok di Aceh saja," tegasnya.
Maka karena itulah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut memperhatikan perkembangan Aceh. "Presiden menitip salam damai dan salam rindu, beliau terus mengikuti perkembangan Aceh," ujarnya.(lin)
()