Polisi terlalu lebai jaga sidang John Kei
A
A
A
Sindonews.com - Sidang praperadilan penangkapan John Kei, tersangka pembunuh bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan mendapatkan pengamanan ketat.
Sekira empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 400 personel diturunkan untuk mengamankan sidang itu.
Pihak pengacara John Kei, Indra Sahnun Lubis, menilai pengamanan itu berlebihan. Seharusnya, polisi tak perlu susah-susah menerjunkan ratusan personel untuk mengantisipasi kondisi.
"Kepolisian itu ada intelijen, seharusnya dapat memprediksi. Dalam beberapa kali sidang kan tidak ada pergesekan. Jadi buat apa polisi seramai ini," kata Indra di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2012).
Dia menilai intelijen dari pihak kepolisian tidak berjalan dengan baik. "Intelijen kurang berkualitas. Begitu banyak anggota yang dikerahkan ini sama saja dengan pemborosan dana," terangnya.
Menurut Indra selama ini polisi kerap kecolongan dalam peristiwa kekerasan. "Kalau sudah ada pertumpahan darah baru polisi ada, yang dibutuhkan sebenarnya kualitas intelijen yang tepat," tutupnya.
Dari pantauan di lapangan, ratusan polisi disebar di sekitar PN Jaksel. Puluhan polisi membawa senjata lengkap terlihat berjaga di pintu masuk pengadilan. Para pengunjung yang akan masuk area Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga diperiksa barang bawaannya.(lin)
Sekira empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 400 personel diturunkan untuk mengamankan sidang itu.
Pihak pengacara John Kei, Indra Sahnun Lubis, menilai pengamanan itu berlebihan. Seharusnya, polisi tak perlu susah-susah menerjunkan ratusan personel untuk mengantisipasi kondisi.
"Kepolisian itu ada intelijen, seharusnya dapat memprediksi. Dalam beberapa kali sidang kan tidak ada pergesekan. Jadi buat apa polisi seramai ini," kata Indra di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2012).
Dia menilai intelijen dari pihak kepolisian tidak berjalan dengan baik. "Intelijen kurang berkualitas. Begitu banyak anggota yang dikerahkan ini sama saja dengan pemborosan dana," terangnya.
Menurut Indra selama ini polisi kerap kecolongan dalam peristiwa kekerasan. "Kalau sudah ada pertumpahan darah baru polisi ada, yang dibutuhkan sebenarnya kualitas intelijen yang tepat," tutupnya.
Dari pantauan di lapangan, ratusan polisi disebar di sekitar PN Jaksel. Puluhan polisi membawa senjata lengkap terlihat berjaga di pintu masuk pengadilan. Para pengunjung yang akan masuk area Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga diperiksa barang bawaannya.(lin)
()