Parpol nasionalis masih dominan

Selasa, 13 Maret 2012 - 09:19 WIB
Parpol nasionalis masih...
Parpol nasionalis masih dominan
A A A
Sindonews.com - Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang elektabili-tas parpol dinilai menjadi gambaran bahwa dari sisi ideologi, peta dukungan terhadap parpol tidak berubah signifikan.

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mengatakan, mengacu pada peta dukungan publik dalam survei maka suara partai nasionalis masih dominan dibandingkan partai berbasis agama.

"Bedanya, sekarang tren Partai Demokrat turun, dan ada partai baru yaitu NasDem yang masuk papan tengah. Tapi itu tidak datang dari suara partai lain sehingga petanya sama, masih didominasi oleh partai nasionalis," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Sementara mengenai dukungan terhadap PDIP yang berdasarkan hasil survei terbaru LSI,berada di urutan dua dengan 13,6% menunjukkan bahwa parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memiliki kelompok suara yang disebut die hard.

"Dari dulu, dari pemilu ke pemilu, kelompok die hard-nya kurang lebih sekitar 14% karena masih ada swing voter sekitar 28%," ujar Pramono.

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Agus Poernomo mengakui kecenderungan dukungan terhadap partai berbasis agama stagnan. Namun, kata dia, bukan berarti partai-partai berbasis agama seperti PKS tidak bisa mendongkrak suara signifikan.

"Memang cenderung statis, dan ada tantangan dalam mendeliver gagasan-gagasan pembangunan mereka," katanya.

Berdasarkan survei terbaru LSI, elektabilitas PKS berada di urutan 7 yakni 4,2%. Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan mengatakan, siapa pun berhak melakukan hal-hal berkait penjajakan masyarakat. Baik itu posisi yang di publik menguntungkan PAN maupun merugikan PAN.Menurut dia, persepsi publik patut diuji.

"Tentunya PAN wajib menghargai survei. Tapi bagaimanapun, satu periode ada hasil survei yang sangat berbeda," ujarnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9052 seconds (0.1#10.140)