Bagi-bagi uang di kongres, Anas bukan anak miliuner

Senin, 12 Maret 2012 - 11:32 WIB
Bagi-bagi uang di kongres,...
Bagi-bagi uang di kongres, Anas bukan anak miliuner
A A A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bukan berasal dari keluarga konglomerat yang memiliki uang miliaran untuk dibagi-bagikan kepada para kader Demokrat untuk memenangkan dirinya menjadi ketua umum dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.

"Yang membantu dana kongres itu adalah perusahaan Adi Karya, lewat seseorang yang bernama Adi Bagus. Kemudian diserahkan ke Mahfud, baru ke Yulianis untuk selanjutnya dibawa ke Bandung dan dibagi-bagikan oleh saya untuk memenangkan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," beber terdakwa kasus wisma atlet Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (12/3/2012).

Ditambahkan dia, "Saya bukan mau fitnah Anas, tapi apakah orangtua dia itu miliuner? Lalu apakah orangtua saya miliuner sehingga bisa membagi-bagikan uang sewaktu kongres. Kan ini jelas didapat dari proyek Hambalang," imbuhnya.

Bahkan jika ada cara untuk membuktikan kebenaran itu Nazaruddin berani menempuhnya, termasuk melalui cara sumpah pocong dengan Anas.

"Saya tidak mau memfitnah Anas, karena saya cuma bicara apa adanya. Kalau sumpah pocong bisa membuktikan, saya siap sumpah pocong sama Anas untuk lihat siapa yang bohong nanti. Tapi apakah itu pasti akan terealisasi, apakah Anas berani?" tantangnya.

Lebih jauh, Nazaruddin merasa yakin hingga 100 persen lebih jika Anas menikmati uang proyek Hambalang tersebut. "Saya berani sumpah Anas benar-benar menikmati uang Hambalang. Namun untuk soal uang wisma atlet sudah jelas, bisa jadi Anas tidak tahu kalau itu dari wisma atlet," tegasnya.

Sebelumnya, Anas Urbaningrum menyatakan dirinya siap digantung di Monas jika dirinya terbukti menerima satu rupiah pun dari proyek Hambalang dan juga proyek wisma atlet yang terindikasi merupakan tindakan korupsi.

Namun, pernyataan tersebut dianggap hanya merupakan sebagai bentuk ketakutan serta kepanikan Anas dalam menghadapi tekanan yang terus menerus menuju kepada dirinya berdasarkan fakta yang telah terkuak di muka pengadilan. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0430 seconds (0.1#10.140)