Iklan politik kunci popularitas NasDem

Minggu, 11 Maret 2012 - 17:49 WIB
Iklan politik kunci...
Iklan politik kunci popularitas NasDem
A A A
Sindonews.com - Dalam paparan surveinya, Lembaga Survey Indonesia (LSI) memandang, popularitas Partai Nasional Demokrak (NasDem) naik berkat iklannya di televisi.

Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi mengatakan nama Nasdem bukan terpengaruh oleh adanya berita dan talk show, namun lebih banyak ke pencitraan melalui iklan di media massa khususnya televisi.

"Kelihatannya itu adalah iklan, jadi kalau yang kita ukur persis dengan yang kita tunjukan, yaitu apakah memang Mereka yang menonton berita atau talkshow, itu mereka terpengaruh untuk memilih partai tertentu, karena selama ini ada tuduhan memang ada efeknya di sana," ungkap Dodi, di kantor LSI, Jakarta, Minggu (11/3/2012).

Hal tersebut terlihat misalkan ada berita-berita yang lebih banyak diarahkan pada partai tertentu, maka kemudian pemilih akan memilih partai itu, tapi hal tersebut ternyata terbukti tidak signifikan.

"Itu yang sebenarnya kita dapatkan, bahwa tidak ada efek signifikan yang mungkin lebih berpengaruh itu sebetulnya adalah iklan," paparnya.

Menurut Dodi, penonton televisi merupakan sarana yang paling banyak dipilih oleh responden dalam menentukan pilihan partainya. Pada umumnya lebih banyak menonton acara sinetron dibandingkan berita dan talkshow. Hal tersebut yang memungkinkan iklan politik bisa disisipkan dan karena frekuensi yang sama maka ini akan membuat banyak orang mengingatnya.

"Paling banyak nonton sinetron. Nah berita tidak masuk dalam sinetron tetapi iklan parpol bisa masuk dalam sinetron oleh karena itu mereka yang tidak suka dengan berita dan talkshow politik itu mereka terekspose dengan iklan tersebut," simpulnya.

Hal ini, diakuinya sama dengan pola 2009 bahwa iklan itu mempunyai efek yang penting untuk mengenalkan siapa partai itu dan siapa kandidat itu. "Nah yang kena (iklan) ini ada yang kemudian tertarik dan memilih partai itu. Jadi iklan jauh lebih penting dibanding berita dan talkshow politik," pungkasnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7202 seconds (0.1#10.140)