Masalah BLT Megawati melunak
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri, diperkirakan akan bersikap melunak apabila pemerintah mengeluarkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) setelah terlebih dulu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby menyebut Megawati tidak akan secara terang-terangan lagi menentang BLT seperti pada 2009 lalu.
"Jika tidak (melunak), wong cilik semakin meninggalkan PDIP dan Megawati," kata Adjie dalam siaran pers BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Minggu (11/3/2012).
Adjie mengatakan Megawati pernah membuat blunder politik dengan menolak program BLT pada tiga tahun lalu. Megawati mengkritik program BLT yang dianggapnya membuat mental rakyat seperti pengemis.
Menurut Adjie, akibat penolakan Maga tersebut, massa pemilih PDIP berpindah mendukung Partai Demokrat. "Padahal, penerima BLT adalah wong cilik yang menjadi kekuatan utama PDIP. Wong cilik mudah digiring pindah ke Partai Demokrat," terang Adjie.
Berdasarkan survei LSI, Ajie mengatakan hampir semua masyarakat Indonesia menyetujui program kucuran duit langsung dari pemerintah. Adjie menyebut ada 69,64 persen rakyat senang dengan BLT. "Yang setuju dengan program BLT juga lintas segmen. Warga desa atau kota, lelaki atau perempuan, pendidikan tinggi atau rendah, kaya atau miskin, pemilih oposisi ataupun partai pemerintah," terang Adjie.
Survei LSI ini dilakukan pada 5 sampai 8 Maret 2012 dengan metode acak ke responden seluruh Indonesia. Sebanyak 440 responden dibekali handset LSU yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis.
Survei ini diklaim LSI memiliki tingkat akurasi dengan margin of error 4,8 persen. Metode ini merupakan inovasi LSI untuk mensurvei sebuah peristiwa yang masih hangat. (wbs)
"Jika tidak (melunak), wong cilik semakin meninggalkan PDIP dan Megawati," kata Adjie dalam siaran pers BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Minggu (11/3/2012).
Adjie mengatakan Megawati pernah membuat blunder politik dengan menolak program BLT pada tiga tahun lalu. Megawati mengkritik program BLT yang dianggapnya membuat mental rakyat seperti pengemis.
Menurut Adjie, akibat penolakan Maga tersebut, massa pemilih PDIP berpindah mendukung Partai Demokrat. "Padahal, penerima BLT adalah wong cilik yang menjadi kekuatan utama PDIP. Wong cilik mudah digiring pindah ke Partai Demokrat," terang Adjie.
Berdasarkan survei LSI, Ajie mengatakan hampir semua masyarakat Indonesia menyetujui program kucuran duit langsung dari pemerintah. Adjie menyebut ada 69,64 persen rakyat senang dengan BLT. "Yang setuju dengan program BLT juga lintas segmen. Warga desa atau kota, lelaki atau perempuan, pendidikan tinggi atau rendah, kaya atau miskin, pemilih oposisi ataupun partai pemerintah," terang Adjie.
Survei LSI ini dilakukan pada 5 sampai 8 Maret 2012 dengan metode acak ke responden seluruh Indonesia. Sebanyak 440 responden dibekali handset LSU yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis.
Survei ini diklaim LSI memiliki tingkat akurasi dengan margin of error 4,8 persen. Metode ini merupakan inovasi LSI untuk mensurvei sebuah peristiwa yang masih hangat. (wbs)
()