3 partai cari simpatik dengan kenaikan BBM
3 partai cari simpatik dengan kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebut ada tiga partai oposisi yang akan bermain di balik isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April mendatang. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengakatan tiga partai tersebut akan habis-habisan menentang kenaikan BBM demi membangun citra positid di mata rakyat.
"Karena ini bagus juga untuk citra mereka di mata rakyat," kata Adjie dalam siaran pers BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Minggu, 11/3/2010.
Menurut Adjie, tiga partai penentang kebijakan harga BBM naik adalah PDI-Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Dia mengatakan isu BBM memang terkait sangat erat dengan politik pencitraan. "Ada political game di balik program BBM. Blunder atau salah langkah bersikap segera mendapat hukuman dari mayoritas pemilih dalam pemilu 2014," ungkap Adjie.
Adjie mengatakan sikap partai-partai dalam menanggapi isu BBM beragam. Partai Demokrat menjadi pendukung utama dari rencana pemerintah tersebut. "Partai koalisi PKS, PAN, Golkar, PKB, dan PPP berada di tengah," beber Adjie.
Menurut Adjie, PKS kemungkinan besar menolak kenaikan harga BBM, namun tidak selantang PDI-Perjuangan. "PAN ada kecenderungan mendukung tapi tak selantang Partai Demokrat," ungkap Adjie.
Pernyataan ini berdasarkan Survei LSI ini dilakukan pada 5 sampai 8 Maret 2012 dengan metode acak ke responden seluruh Indonesia. Sebanyak 440 responden dibekali handset LSU yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis.
Survei ini diklaim LSI memiliki tingkat akurasi dengan margin of error 4,8 persen. Metode ini merupakan inovasi LSI untuk mensurvei sebuah peristiwa yang masih hangat. (wbs)
"Karena ini bagus juga untuk citra mereka di mata rakyat," kata Adjie dalam siaran pers BBM, BLT, dan Efek Elektoralnya di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Utara, Minggu, 11/3/2010.
Menurut Adjie, tiga partai penentang kebijakan harga BBM naik adalah PDI-Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Dia mengatakan isu BBM memang terkait sangat erat dengan politik pencitraan. "Ada political game di balik program BBM. Blunder atau salah langkah bersikap segera mendapat hukuman dari mayoritas pemilih dalam pemilu 2014," ungkap Adjie.
Adjie mengatakan sikap partai-partai dalam menanggapi isu BBM beragam. Partai Demokrat menjadi pendukung utama dari rencana pemerintah tersebut. "Partai koalisi PKS, PAN, Golkar, PKB, dan PPP berada di tengah," beber Adjie.
Menurut Adjie, PKS kemungkinan besar menolak kenaikan harga BBM, namun tidak selantang PDI-Perjuangan. "PAN ada kecenderungan mendukung tapi tak selantang Partai Demokrat," ungkap Adjie.
Pernyataan ini berdasarkan Survei LSI ini dilakukan pada 5 sampai 8 Maret 2012 dengan metode acak ke responden seluruh Indonesia. Sebanyak 440 responden dibekali handset LSU yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis.
Survei ini diklaim LSI memiliki tingkat akurasi dengan margin of error 4,8 persen. Metode ini merupakan inovasi LSI untuk mensurvei sebuah peristiwa yang masih hangat. (wbs)
()
Explore More