Sukses Java Jazz dan seni budaya Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Tiga hari penuh masyarakat Indonesia dihibur oleh alunan musik Jazz. Ratusan ribu penonton antusias memadati arena JIExpo, Kemayoran, Jakarta untuk menyaksikan para idolanya di ajang Java Jazz 2012.
Gelaran Java Jazz ini patut diapresiasi karena telah berhasil mengangkat citra positif Indonesia di mata Internasional. Kedatangan musisi sekelas Stevie Wonder juga bakal mengangkat derajat dan menambah kepercayaan diri dunia musik jazz di Tanah Air. Java Jazz juga telah berhasil membumikan musik jazz di Indonesia. Musik jazz yang sebelumnya sangat eksklusif kini menjadi milik “banyak orang”.
Hal itu dikarenakan Java Jazz dengan sangat brilian mampu mengemas perhelatan tersebut dengan memasukkan lintas genre musik untuk menarik pengunjung lebih besar. Tak hanya musik jazz yang bisa tampil di situ, genre pop sampai rock pun yang dimodifikasi “diizinkan” untuk berimprovisasi di ajang akbar Java Jazz. Java Jazz bukan hanya milik musisi jazz, tapi juga menjadi milik bersama musisi lintas genre.
Dari tahun ke tahun,pelaksanaan Java Jazz juga semakin bagus. Jumlah bintang yang bermain di ajang tersebut juga semakin banyak dan beragam. Bahkan, Java Jazz juga telah menumbuhkan komunitas-komunitas jazz lokal baru yang cukup andal. Intinya, Java Jazz telah menggerakkan antusiasme bermusik masyarakat Indonesia dan telah berkembang menjadi industri kreatif yang menguntungkan.
Selain Java Jazz Festival,ada juga Java Rockin Land maupun Java Soulnation Festival yang juga terus berkembang. Tumbuhnya industri kreatif ini menjadikan Indonesia sebagai ladang subur bagi perkembangan musik.Antusiasme ini juga telah membuat Indonesia menjadi surga bagi musisi-musisi dunia untuk menggelar konsernya di negara ini. Namun terlepas dari berbagai prestasi yang membanggakan di atas, jangan sampai kita terlena.
Jangan sampai kita hanya dimanfaatkan menjadi pasar para musisi asing untuk mengeruk keuntungan. Kita harus mampu “memanfaatkan”kedatangan para musisi asing tersebut untuk transfer “ilmu” agar musisi kita bisa berkibar di kancah global, bahkan lebih dari itu. Selain itu, kedatangan mereka seharusnya juga dimaksimalkan untuk mempromosikan Indonesia dalam upaya menggenjot wisatawan asing agar datang ke sini.
Di sinilah peran aktif pemerintah diperlukan untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena selama ini keberadaan dan dukungan pemerintah belum terlihat gaungnya di ranah tersebut. Yang tak kalah penting, suksesnya perhelatan Java Jazz ini seharusnya dijadikan rujukan atau inspirasi bagi pengembangan seni dan budaya Indonesia yang sampai saat ini masih “diabaikan” keberadaannya.
Padahal, seni dan budaya kita merupakan modal dan aset yang sangat bagus bila dikemas secara baik dan profesional untuk menarik wisatawan ke Indonesia. Kita bisa belajar banyak dari Pemerintah Kota New York yang begitu lihai menjadikan kawasan Broadway sebagai pusat teater seni budaya dan menjadi magnet bagi wisatawan seluruh dunia untuk datang ke sana.
Indonesia juga bisa belajar dari Singapura dengan teater Explanade-nya yang menjadi jujuganpertunjukan seni budaya dari antero dunia. Langkah nyata pemerintah sangat diperlukan untuk menjadikan pertunjukkan seni budaya sebagai industri kreatif seperti halnya Java Jazz. Misalnya, dengan menciptakan suasana yang kondusif bagi kemajuan seni dan budaya kita.
Salah satunya bisa dengan membangun gedung-gedung kesenian yang bisa dijadikan tempat pergelaran seni budaya kelas dunia. Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ajang Java Jazz kemarin semoga tidak hanya sebatas memenuhi undangan VVIP saja, tapi diharapkan juga bisa memberikan langkah nyata bagi kemajuan musik dan seni budaya Indonesia.(azh)
Gelaran Java Jazz ini patut diapresiasi karena telah berhasil mengangkat citra positif Indonesia di mata Internasional. Kedatangan musisi sekelas Stevie Wonder juga bakal mengangkat derajat dan menambah kepercayaan diri dunia musik jazz di Tanah Air. Java Jazz juga telah berhasil membumikan musik jazz di Indonesia. Musik jazz yang sebelumnya sangat eksklusif kini menjadi milik “banyak orang”.
Hal itu dikarenakan Java Jazz dengan sangat brilian mampu mengemas perhelatan tersebut dengan memasukkan lintas genre musik untuk menarik pengunjung lebih besar. Tak hanya musik jazz yang bisa tampil di situ, genre pop sampai rock pun yang dimodifikasi “diizinkan” untuk berimprovisasi di ajang akbar Java Jazz. Java Jazz bukan hanya milik musisi jazz, tapi juga menjadi milik bersama musisi lintas genre.
Dari tahun ke tahun,pelaksanaan Java Jazz juga semakin bagus. Jumlah bintang yang bermain di ajang tersebut juga semakin banyak dan beragam. Bahkan, Java Jazz juga telah menumbuhkan komunitas-komunitas jazz lokal baru yang cukup andal. Intinya, Java Jazz telah menggerakkan antusiasme bermusik masyarakat Indonesia dan telah berkembang menjadi industri kreatif yang menguntungkan.
Selain Java Jazz Festival,ada juga Java Rockin Land maupun Java Soulnation Festival yang juga terus berkembang. Tumbuhnya industri kreatif ini menjadikan Indonesia sebagai ladang subur bagi perkembangan musik.Antusiasme ini juga telah membuat Indonesia menjadi surga bagi musisi-musisi dunia untuk menggelar konsernya di negara ini. Namun terlepas dari berbagai prestasi yang membanggakan di atas, jangan sampai kita terlena.
Jangan sampai kita hanya dimanfaatkan menjadi pasar para musisi asing untuk mengeruk keuntungan. Kita harus mampu “memanfaatkan”kedatangan para musisi asing tersebut untuk transfer “ilmu” agar musisi kita bisa berkibar di kancah global, bahkan lebih dari itu. Selain itu, kedatangan mereka seharusnya juga dimaksimalkan untuk mempromosikan Indonesia dalam upaya menggenjot wisatawan asing agar datang ke sini.
Di sinilah peran aktif pemerintah diperlukan untuk mewujudkan harapan tersebut. Karena selama ini keberadaan dan dukungan pemerintah belum terlihat gaungnya di ranah tersebut. Yang tak kalah penting, suksesnya perhelatan Java Jazz ini seharusnya dijadikan rujukan atau inspirasi bagi pengembangan seni dan budaya Indonesia yang sampai saat ini masih “diabaikan” keberadaannya.
Padahal, seni dan budaya kita merupakan modal dan aset yang sangat bagus bila dikemas secara baik dan profesional untuk menarik wisatawan ke Indonesia. Kita bisa belajar banyak dari Pemerintah Kota New York yang begitu lihai menjadikan kawasan Broadway sebagai pusat teater seni budaya dan menjadi magnet bagi wisatawan seluruh dunia untuk datang ke sana.
Indonesia juga bisa belajar dari Singapura dengan teater Explanade-nya yang menjadi jujuganpertunjukan seni budaya dari antero dunia. Langkah nyata pemerintah sangat diperlukan untuk menjadikan pertunjukkan seni budaya sebagai industri kreatif seperti halnya Java Jazz. Misalnya, dengan menciptakan suasana yang kondusif bagi kemajuan seni dan budaya kita.
Salah satunya bisa dengan membangun gedung-gedung kesenian yang bisa dijadikan tempat pergelaran seni budaya kelas dunia. Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di ajang Java Jazz kemarin semoga tidak hanya sebatas memenuhi undangan VVIP saja, tapi diharapkan juga bisa memberikan langkah nyata bagi kemajuan musik dan seni budaya Indonesia.(azh)
()