Prabowo-Hatta capres paling disukai
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa berkibar dalam survei yang digelar Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
Direktur Puskaptis Husin Yazid mengungkapkan, Prabowo menempati urutan teratas sebagai figur capres yang disukai publik dengan angka 16,40%, sementara Hatta yang juga menteri koordinator perekonomian di posisi kedua dengan 14,60%, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di urutan ketiga dengan 13,15%, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 12,95%, dan Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Akbar Tandjung 12,65%.
"Sedangkan untuk cawapresnya, Hatta Rajasa di posisi tertinggi yakni mendapatkan 15,20% suara,Akbar Tandjung 10,55%, dan Hidayat Nur Wahid 10,10%," ungkapnya dalam jumpa pers hasil survei di Hotel Sahid, Jakarta, kemarin.
Survei Puskaptis menggunakan metode multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.850 responden dari 33 provinsi yang berusia 16-65 tahun dengan sampling error 2,5% yang terbagi atas 50:50 berdasarkan jenis kelaminnya.
Survei ini dilakukan 22 Januari 2012 hingga 2 Februari 2012. Puskaptis juga menyebutkan beberapa nama yang hingga saat ini masih populer di kalangan masyarakat. Sebanyak 85,95% responden menyebutkan nama Megawati Soekarnoputri, kemudian Prabowo 83,35%, dan Ibu Ani Yudhoyono 75,55%.
Mengenai persepsi publik tentang perekonomian Indonesia saat ini, 40,6 persen dari 1.850 responden menyatakan kondisinya baik dan sebanyak 5,6% menilai sangat baik. Sisanya 24% responden memandang perekonomian nasional saat ini buruk dan 7,44% menyatakan sangat buruk.
Sementara itu, kalangan pengamat menilai, parpol-parpol menengah saat ini sebaiknya menggencarkan penguatan kepengurusan di daerah daripada sibuk saling klaim bahwa pimpinannya bakal capres paling ideal.
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, parpol menengah perlu realistis soal pencapresan. Dengan elektabilitas partai yang relatif masih berada di papan tengah berdasarkan hasil berbagai survei terbaru, parpol- parpol menengah seharusnya fokus pada konsolidasi kepengurusan daerah.
Menurut Toto–sapaan Yunarto, kepengurusan daerah inilah yang diandalkan setiap parpol sebagai mesin politik utama pemenangan pemilu legislatif. Hasil pemilu legislatif bakal menentukan pemetaan koalisi parpol dalam pemilihan presiden (pilpres) dan figur yang akan diusung.
"Setelah kepengurusan daerah solid, parpol tak akan kesulitan untuk menjalankan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat calon pemilih. Termasuk menyosialisasikan figur bakal capresnya yang ikut menentukan elektabilitas partai. Setiap parpol tentu menargetkan mendapat dua digit suara agar dapat ‘berbicara’ di pencapresan," kata Toto saat dihubungi SINDO di Jakarta kemarin.
Menurut Toto, bila parpolparpol menengah saat ini tidak fokus pada konsolidasi kepengurusan pusat dan daerah demi pemenangan pemilu, jangankan posisi bakal capres, peluang untuk memasang bakal calon wakil presiden (cawapres) bahkan kursi menteri pun bisa luput lantaran suaranya tidak signifikan.
Dia mengakui, penetapan dan pengumuman figur bakal capres sejak dini dan target dua digit dapat memacu motivasi jajaran pengurus dari pusat hingga daerah untuk solid dan berjuang dengan agenda yang sama.Hanya,pendekatan riil kepada masyarakat jauh lebih penting karena pada saatnya juga akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas sang bakal capres.
Di tempat terpisah, pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, parpol-parpol menengah akan memberi warna tersendiri pada pengusungan para bakal capres pada Pilpres 2014.
Beberapa parpol menengah, kata dia, diyakini ada yang memiliki bakal capres ideal dan program bagus, partisipatif, dan prorakyat sehingga akan berkontribusi besar pada penguatan koalisi dengan parpol besar.
"Akan ada parpol menengah yang memiliki bargaining position cukup tinggi karena memiliki bakal capres yang sudah teruji di pemerintahan, kinerjanya bagus, dan citranya pun baik. Elektabilitasnya akan luar biasa bila mesin politiknya berjalan bagus," ucap Asep.
Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Wahyuni Refi mengatakan, hasil survei yang menempatkan sang ketua umum, Hatta Rajasa, masuk lima besar bakal capres dengan elektabilitas tertinggi sangat menggembirakan sekaligus tantangan positif bagi para kader. Mantan Presidium GMNI 2002-2005 itu menyatakan, di bawah kepemimpinan Hatta kini PAN telah menjadi partai terbuka.
Dari segi kapabilitas, Hatta selaku menko perekonomian ditugaskan menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) sekaligus menggagas Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Ind-onesia (MP3EI).
Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri mengatakan, PKB masih berkonsentrasi pada dua hal yakni strategi pemenangan pemilu legislatif serta konsep penataan bangsa dan negara apabila PKB memenangi pemilu. "Jadi, sekali lagi, kami belum memikirkan pilpres. Sekarang yang penting konsolidasi," katanya.
Sekretaris Fraksi PKS DPR Abdul Hakim mengatakan, PKS masih dalam tahap penjajakan peluang dalam pencapresan. PKS telah membentuk tim 20 yang terdiri atas koordinator wilayah dan pimpinan DPP untuk penjajakan kandidat dari internal dan eksternal partai.
"Siapa di antara capres yang punya prospek elektabilitas, akan dilaporkan dan dibahas pada Mukernas PKS akhir Maret 2012," ungkapnya. (san)
Direktur Puskaptis Husin Yazid mengungkapkan, Prabowo menempati urutan teratas sebagai figur capres yang disukai publik dengan angka 16,40%, sementara Hatta yang juga menteri koordinator perekonomian di posisi kedua dengan 14,60%, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di urutan ketiga dengan 13,15%, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri 12,95%, dan Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar Akbar Tandjung 12,65%.
"Sedangkan untuk cawapresnya, Hatta Rajasa di posisi tertinggi yakni mendapatkan 15,20% suara,Akbar Tandjung 10,55%, dan Hidayat Nur Wahid 10,10%," ungkapnya dalam jumpa pers hasil survei di Hotel Sahid, Jakarta, kemarin.
Survei Puskaptis menggunakan metode multistage random sampling dengan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.850 responden dari 33 provinsi yang berusia 16-65 tahun dengan sampling error 2,5% yang terbagi atas 50:50 berdasarkan jenis kelaminnya.
Survei ini dilakukan 22 Januari 2012 hingga 2 Februari 2012. Puskaptis juga menyebutkan beberapa nama yang hingga saat ini masih populer di kalangan masyarakat. Sebanyak 85,95% responden menyebutkan nama Megawati Soekarnoputri, kemudian Prabowo 83,35%, dan Ibu Ani Yudhoyono 75,55%.
Mengenai persepsi publik tentang perekonomian Indonesia saat ini, 40,6 persen dari 1.850 responden menyatakan kondisinya baik dan sebanyak 5,6% menilai sangat baik. Sisanya 24% responden memandang perekonomian nasional saat ini buruk dan 7,44% menyatakan sangat buruk.
Sementara itu, kalangan pengamat menilai, parpol-parpol menengah saat ini sebaiknya menggencarkan penguatan kepengurusan di daerah daripada sibuk saling klaim bahwa pimpinannya bakal capres paling ideal.
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, parpol menengah perlu realistis soal pencapresan. Dengan elektabilitas partai yang relatif masih berada di papan tengah berdasarkan hasil berbagai survei terbaru, parpol- parpol menengah seharusnya fokus pada konsolidasi kepengurusan daerah.
Menurut Toto–sapaan Yunarto, kepengurusan daerah inilah yang diandalkan setiap parpol sebagai mesin politik utama pemenangan pemilu legislatif. Hasil pemilu legislatif bakal menentukan pemetaan koalisi parpol dalam pemilihan presiden (pilpres) dan figur yang akan diusung.
"Setelah kepengurusan daerah solid, parpol tak akan kesulitan untuk menjalankan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat calon pemilih. Termasuk menyosialisasikan figur bakal capresnya yang ikut menentukan elektabilitas partai. Setiap parpol tentu menargetkan mendapat dua digit suara agar dapat ‘berbicara’ di pencapresan," kata Toto saat dihubungi SINDO di Jakarta kemarin.
Menurut Toto, bila parpolparpol menengah saat ini tidak fokus pada konsolidasi kepengurusan pusat dan daerah demi pemenangan pemilu, jangankan posisi bakal capres, peluang untuk memasang bakal calon wakil presiden (cawapres) bahkan kursi menteri pun bisa luput lantaran suaranya tidak signifikan.
Dia mengakui, penetapan dan pengumuman figur bakal capres sejak dini dan target dua digit dapat memacu motivasi jajaran pengurus dari pusat hingga daerah untuk solid dan berjuang dengan agenda yang sama.Hanya,pendekatan riil kepada masyarakat jauh lebih penting karena pada saatnya juga akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas sang bakal capres.
Di tempat terpisah, pengamat politik dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, parpol-parpol menengah akan memberi warna tersendiri pada pengusungan para bakal capres pada Pilpres 2014.
Beberapa parpol menengah, kata dia, diyakini ada yang memiliki bakal capres ideal dan program bagus, partisipatif, dan prorakyat sehingga akan berkontribusi besar pada penguatan koalisi dengan parpol besar.
"Akan ada parpol menengah yang memiliki bargaining position cukup tinggi karena memiliki bakal capres yang sudah teruji di pemerintahan, kinerjanya bagus, dan citranya pun baik. Elektabilitasnya akan luar biasa bila mesin politiknya berjalan bagus," ucap Asep.
Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Wahyuni Refi mengatakan, hasil survei yang menempatkan sang ketua umum, Hatta Rajasa, masuk lima besar bakal capres dengan elektabilitas tertinggi sangat menggembirakan sekaligus tantangan positif bagi para kader. Mantan Presidium GMNI 2002-2005 itu menyatakan, di bawah kepemimpinan Hatta kini PAN telah menjadi partai terbuka.
Dari segi kapabilitas, Hatta selaku menko perekonomian ditugaskan menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) sekaligus menggagas Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Ind-onesia (MP3EI).
Sekretaris Fraksi PKB DPR Hanif Dhakiri mengatakan, PKB masih berkonsentrasi pada dua hal yakni strategi pemenangan pemilu legislatif serta konsep penataan bangsa dan negara apabila PKB memenangi pemilu. "Jadi, sekali lagi, kami belum memikirkan pilpres. Sekarang yang penting konsolidasi," katanya.
Sekretaris Fraksi PKS DPR Abdul Hakim mengatakan, PKS masih dalam tahap penjajakan peluang dalam pencapresan. PKS telah membentuk tim 20 yang terdiri atas koordinator wilayah dan pimpinan DPP untuk penjajakan kandidat dari internal dan eksternal partai.
"Siapa di antara capres yang punya prospek elektabilitas, akan dilaporkan dan dibahas pada Mukernas PKS akhir Maret 2012," ungkapnya. (san)
()