Timur akui pungli masih marak
A
A
A
Sindonews.com - Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengakui jika dalam penegakan kedisiplinan pengendara dan lalu lintas di jalan masih banyak oknum polisi yang meminta pungutan liar (pungli).
Maka itu, Timur meminta agar masyarakat ikut mengontrol. Diimbau agar masyarakat tak ragu melaporkan jika menemukan pungli dilakukan oknum polisi saat menindak pelanggar jalan.
"Pungli dilakukan oknum harus ditindak tegas. Seperti pungli-pungli yang masih terjadi di jalan raya. Kami tidak menutupi hal itu masih terjadi," kata Timur kepada wartawan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2/2012).
Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) nanti, beberapa hal akan menjadi sorotan. Salah satunya bagaimana menghilagkan pugli di setiap bidang pelayanan dan operasional.
Menurut Timur, caranya dengan mengubah mind set dan culture set tiap anggota polisi lalu lintas ke arah pelaksanaan tugas profesional, cerdas, bermoral, humanis, dan modern. Untuk mewujudkannya melalui peningkatan kompetensi dan pembinaan moral keagamaan.
Sebagai pimpinan, Timur juga selalu memberikan contoh pola hidup sederhana dan keteladanan bagi bawahan. "Sehingga, dalam pelaksanaan tugas-tugas, seorang polisi tidak terbebani materi yang harus dikejar," pungkasnya.
Sementara untuk menangani pelanggaran dilakukan pengguna jalan, menurut Timur, pihaknya mengedepankan teguran simpatik. Teguran akan dilakukan terutama untuk pelanggaran berpotensi menimbulkan kecelakaan atau kemacetan lalu lintas.
Untuk mengatasi pelanggaran polisi lalu lintas ditempatkan di lokasi-lokasi rawan pelanggaran dan rawan kecelakaan lalu lintas.(lin)
Maka itu, Timur meminta agar masyarakat ikut mengontrol. Diimbau agar masyarakat tak ragu melaporkan jika menemukan pungli dilakukan oknum polisi saat menindak pelanggar jalan.
"Pungli dilakukan oknum harus ditindak tegas. Seperti pungli-pungli yang masih terjadi di jalan raya. Kami tidak menutupi hal itu masih terjadi," kata Timur kepada wartawan di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2/2012).
Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) nanti, beberapa hal akan menjadi sorotan. Salah satunya bagaimana menghilagkan pugli di setiap bidang pelayanan dan operasional.
Menurut Timur, caranya dengan mengubah mind set dan culture set tiap anggota polisi lalu lintas ke arah pelaksanaan tugas profesional, cerdas, bermoral, humanis, dan modern. Untuk mewujudkannya melalui peningkatan kompetensi dan pembinaan moral keagamaan.
Sebagai pimpinan, Timur juga selalu memberikan contoh pola hidup sederhana dan keteladanan bagi bawahan. "Sehingga, dalam pelaksanaan tugas-tugas, seorang polisi tidak terbebani materi yang harus dikejar," pungkasnya.
Sementara untuk menangani pelanggaran dilakukan pengguna jalan, menurut Timur, pihaknya mengedepankan teguran simpatik. Teguran akan dilakukan terutama untuk pelanggaran berpotensi menimbulkan kecelakaan atau kemacetan lalu lintas.
Untuk mengatasi pelanggaran polisi lalu lintas ditempatkan di lokasi-lokasi rawan pelanggaran dan rawan kecelakaan lalu lintas.(lin)
()