Ketua DPR: Ongkos haji naik, pelayanan tetap buruk
A
A
A
Sindonews.com - Rencana kenaikan Biaya Ibadah Haji (BIH) oleh Kementerian Agama (Kemenag) tak hanya dimunculkan pada kali ini saja. Ketua DPR Marzuki Alie menilai semenjak 2010 yang lalu Kemenag ngotot untuk menaikkan BIH.
Namun, rencana itu ditolak oleh Komisi VIII DPR dan akhirnya disepakati BIH turun dari biaya sebelumnya.
"Tahun 2010 Kemenag juga merencanakan kenaikan biaya haji, yang diusulkan kepada DPR. Komisi VIII justru menginginkan biaya haji diturunkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan dana haji dan efisiensi dalam pengelolaan haji, sehingga terjadi deadlock. Kemudian persoalan itu diminta kepada pimpinan DPR untuk menjembatani. Alhamdulillah akhirnya ada kesepakatan biaya haji bisa lebih murah dari sebelumnya," kata Marzuki melalui pesan singkatnya, Minggu (26/2/2012).
Lebih lanjut Marzuki mengkritik sikap Kemenag yang seolah-olah ingin menjadi pahlawan saat turunnya biaya haji. Ada kesan turunnya biaya diprakarsai oleh Kemenag dan tidak sedikit pun mengapresiasi langkah pengawasan DPR yang sebenarnya telah berjuang menurunkan biaya haji tersebut.
"Yang muncul kepermukaan seolah-olah turunnya biaya haji itu atas inisiatif Kemenag. Tidak ada disebut sama sekali usaha teman-teman Komisi VIII dan pimpinan DPR," jelasnya.
Sebenarnya masih banyak persolan yang mesti dibenahi dalam pelaksaan Haji di Tamah Air, pelayanan ibadah haji semakin buruk meski Kemenag telah menaikkan BIH.
"Disinilah sebenarnya persoalan haji di Indonesia, seolah tidak berkorelasi antara naiknya biaya dengan pelayanan yang semakin berkualitas. Silahkan cek ke Komisi VIII tentang hasil pelaksanaan haji tahun 2011 dan kesimpulannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali mengatakan kemungkinan Ongkos Naik Haji (ONH) mendatang akan naik. Jamaah diminta bisa menyikapinya.
Hal itu ditandai dengan banyaknya faktor. Salah satu faktor yang saat ini terjadi, sebut Suryadharma akibat melambungnya harga minyak dunia.
"Hal ini terjadi akibat terjadi krisis antara Iran versus negara-negara barat sehingga terjadi embargo minyak yang menyebabkan harga minyak terus melambung. Ini bisa menyebabkan ongkos haji bisa naik," kata dia dalam kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau Sabtu (25/2/2012) kemarin.
Faktor lain yang bisa menyebabkan ONH naik yakni nilai tukar rupiah yang terus terpuruk. "Saat ini kita ketahui nilai tukar rupiah atas dolar terus melemah dikisaran Rp9 ribuan. Padahal sebelumnya sempat menguat," ujarnya.
Namun demikian, Kementrian Agama berjanji akan mengupayakan semaksimal mungkin agar ONH tidak naik. Sehingga para jemaah tidak banyak terbebani.
"Salah satu caranya adalah dengan mensubsidi ongkos haji dari Dana Abadi Umat (DAU) yang merupakan dana sisa haji yang kita simpan selama ini," tambahnya. (san)
Namun, rencana itu ditolak oleh Komisi VIII DPR dan akhirnya disepakati BIH turun dari biaya sebelumnya.
"Tahun 2010 Kemenag juga merencanakan kenaikan biaya haji, yang diusulkan kepada DPR. Komisi VIII justru menginginkan biaya haji diturunkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan dana haji dan efisiensi dalam pengelolaan haji, sehingga terjadi deadlock. Kemudian persoalan itu diminta kepada pimpinan DPR untuk menjembatani. Alhamdulillah akhirnya ada kesepakatan biaya haji bisa lebih murah dari sebelumnya," kata Marzuki melalui pesan singkatnya, Minggu (26/2/2012).
Lebih lanjut Marzuki mengkritik sikap Kemenag yang seolah-olah ingin menjadi pahlawan saat turunnya biaya haji. Ada kesan turunnya biaya diprakarsai oleh Kemenag dan tidak sedikit pun mengapresiasi langkah pengawasan DPR yang sebenarnya telah berjuang menurunkan biaya haji tersebut.
"Yang muncul kepermukaan seolah-olah turunnya biaya haji itu atas inisiatif Kemenag. Tidak ada disebut sama sekali usaha teman-teman Komisi VIII dan pimpinan DPR," jelasnya.
Sebenarnya masih banyak persolan yang mesti dibenahi dalam pelaksaan Haji di Tamah Air, pelayanan ibadah haji semakin buruk meski Kemenag telah menaikkan BIH.
"Disinilah sebenarnya persoalan haji di Indonesia, seolah tidak berkorelasi antara naiknya biaya dengan pelayanan yang semakin berkualitas. Silahkan cek ke Komisi VIII tentang hasil pelaksanaan haji tahun 2011 dan kesimpulannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali mengatakan kemungkinan Ongkos Naik Haji (ONH) mendatang akan naik. Jamaah diminta bisa menyikapinya.
Hal itu ditandai dengan banyaknya faktor. Salah satu faktor yang saat ini terjadi, sebut Suryadharma akibat melambungnya harga minyak dunia.
"Hal ini terjadi akibat terjadi krisis antara Iran versus negara-negara barat sehingga terjadi embargo minyak yang menyebabkan harga minyak terus melambung. Ini bisa menyebabkan ongkos haji bisa naik," kata dia dalam kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau Sabtu (25/2/2012) kemarin.
Faktor lain yang bisa menyebabkan ONH naik yakni nilai tukar rupiah yang terus terpuruk. "Saat ini kita ketahui nilai tukar rupiah atas dolar terus melemah dikisaran Rp9 ribuan. Padahal sebelumnya sempat menguat," ujarnya.
Namun demikian, Kementrian Agama berjanji akan mengupayakan semaksimal mungkin agar ONH tidak naik. Sehingga para jemaah tidak banyak terbebani.
"Salah satu caranya adalah dengan mensubsidi ongkos haji dari Dana Abadi Umat (DAU) yang merupakan dana sisa haji yang kita simpan selama ini," tambahnya. (san)
()