Kapolri tindaklanjuti temuan AS
A
A
A
Sindonews.com - Diindikasi kuat mendalangi sejumlah aksi terorisme di dunia, Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), akhirnya memblokade akses keuangan anggota dan pimpiman Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir. AS juga melarang semua perusahaan Amerika untuk bertransaksi dengan tiga pengurus JAT.
Mendengar kabar itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, akan segera menindalanjuti dengan berkoordinasi dengan pemerintah AS soal pembokliran keuangan tersebut. Dia akan lebih dulu mengecek kebenaran temuan AS itu.
"Saya baru mendapatkan infomrasi itu hari ini. Nanti tunggu kami akan berkoordinasi. Tentunya nanti akan kami kembangkan dan kami komuniskasikan dengan lembaga bersangkutan," ujar Timur kepada wartawan usai salat Jumat di Masjid Al Ikhlash Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Menurut Timur, apapun yang berkaitan dengan aksi-aksi terorisme akan diseriusi dan ditindaklanjuti. "Yang jelas, siapapun apalagi kaitannya dengan masalah terorisme akan menjadi hal-hal yang kita seriusi dan akan kita tindaklanjuti," tegasnya.
Sebelumnya pada pemberitaan harian The Wall Street Journal, JAT diduga merupakan kelompok di balik serangan kepada warga sipil yang tidak bersalah, polisi, dan personel militer salah satunya terjadi di Indonesia.
JAT disinyalir mendapatkan senjata dengan merampok bank dan kegiatan ilegal lainnya. Ada tiga orang dari JAT diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda, mereka Abdul Rosyid Ridho Ba'asyir, Mochammad Achwan, dan Hadi bin Muhadjir.(lin)
Mendengar kabar itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, akan segera menindalanjuti dengan berkoordinasi dengan pemerintah AS soal pembokliran keuangan tersebut. Dia akan lebih dulu mengecek kebenaran temuan AS itu.
"Saya baru mendapatkan infomrasi itu hari ini. Nanti tunggu kami akan berkoordinasi. Tentunya nanti akan kami kembangkan dan kami komuniskasikan dengan lembaga bersangkutan," ujar Timur kepada wartawan usai salat Jumat di Masjid Al Ikhlash Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/2/2012).
Menurut Timur, apapun yang berkaitan dengan aksi-aksi terorisme akan diseriusi dan ditindaklanjuti. "Yang jelas, siapapun apalagi kaitannya dengan masalah terorisme akan menjadi hal-hal yang kita seriusi dan akan kita tindaklanjuti," tegasnya.
Sebelumnya pada pemberitaan harian The Wall Street Journal, JAT diduga merupakan kelompok di balik serangan kepada warga sipil yang tidak bersalah, polisi, dan personel militer salah satunya terjadi di Indonesia.
JAT disinyalir mendapatkan senjata dengan merampok bank dan kegiatan ilegal lainnya. Ada tiga orang dari JAT diduga memiliki hubungan dengan Al Qaeda, mereka Abdul Rosyid Ridho Ba'asyir, Mochammad Achwan, dan Hadi bin Muhadjir.(lin)
()