Bentrok Lapas Kerobokan, satu napi kena tembak
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok antar narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kerobokan, Bali, mengakibatkan tiga orang menderita luka-luka. Satu di antaranya mengalami luka tembak pada kaki kanan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarat Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, ketiga orang itu adalah RE (21) asal Banyuwangi menderita luka tembak pada kaki kanan, S (34) asal Jember menderita luka tusuk tangan kanan, dan NT (33) asal Badung mengalami luka lecet.
"Kerusuhan terjadi sekira pukul 23.00 Wita dan baru bisa ditangani sekira pukul 09.00 Wita. Tiga orang napi mengalami luka akibat peristiwa itu. Satu di antaranya kena tembak," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Saud menambahkan, kronologi bentrok napi berawal dari perkelahian napi. Dalam perkelahian itu, satu orang napi yang dikeroyok tiga orang mengalami luka tusuk. Beruntung, nyawa napi tersebut terselamatkan. Kemudian kasus penusukan itu ditangani kepolisian setempat.
Setelah diselidiki, polisi kesulitan menemukan barang bukti penusukan. Hal itu kontan menimbulkan amarah terhadap korban penusukan. Merasa diperlakukan tidak adil, korban menghasut teman-temannya hingga terjadilah bentrok yang berujung pembakaran kantor kepala lapas.
"Pertama mereka membakar ruang registrasi, kemudian ruang Kalapas dan juga merangsek ke ruang gudang senjata. Untungnya, semua senjata sudah dikeluarkan oleh petugas lapas, sehingga senjata aman. Tahanan tidak ada yang kabur," tambahnya.
Saat ini, kasus bentrok yang berujung pada pembakaran kantor Kapalas tersebut ditangani oleh Polda Bali. "Dalam rangka memproses para pelaku, khususnya yang melakukan pembakaran dan juga provokator, tahanan tidak ada yang lari, semua aman," tegas Saud. (san)
Kepala Divisi Hubungan Masyarat Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, ketiga orang itu adalah RE (21) asal Banyuwangi menderita luka tembak pada kaki kanan, S (34) asal Jember menderita luka tusuk tangan kanan, dan NT (33) asal Badung mengalami luka lecet.
"Kerusuhan terjadi sekira pukul 23.00 Wita dan baru bisa ditangani sekira pukul 09.00 Wita. Tiga orang napi mengalami luka akibat peristiwa itu. Satu di antaranya kena tembak," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Saud menambahkan, kronologi bentrok napi berawal dari perkelahian napi. Dalam perkelahian itu, satu orang napi yang dikeroyok tiga orang mengalami luka tusuk. Beruntung, nyawa napi tersebut terselamatkan. Kemudian kasus penusukan itu ditangani kepolisian setempat.
Setelah diselidiki, polisi kesulitan menemukan barang bukti penusukan. Hal itu kontan menimbulkan amarah terhadap korban penusukan. Merasa diperlakukan tidak adil, korban menghasut teman-temannya hingga terjadilah bentrok yang berujung pembakaran kantor kepala lapas.
"Pertama mereka membakar ruang registrasi, kemudian ruang Kalapas dan juga merangsek ke ruang gudang senjata. Untungnya, semua senjata sudah dikeluarkan oleh petugas lapas, sehingga senjata aman. Tahanan tidak ada yang kabur," tambahnya.
Saat ini, kasus bentrok yang berujung pada pembakaran kantor Kapalas tersebut ditangani oleh Polda Bali. "Dalam rangka memproses para pelaku, khususnya yang melakukan pembakaran dan juga provokator, tahanan tidak ada yang lari, semua aman," tegas Saud. (san)
()