Hatta Rajasa enggan komentari survei
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa enggan mengomentari hasil survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut partai berlambang matahari biru tersebut mengalami peningkatan elektabilitas karena sosoknya.
"Ya namanya survei kan seperti itu. Saya jangan ngomongin partai dulu ya. Yang lain aja," ujar Hatta saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Selasa (21/2/2 12).
Seperti diketahui, LSI merilis bahwa Partai Golkar masih menempati posisi teratas sebesar 15,5 persen, Partai Demokrat 13,7 persen, dan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) 13,6 persen.
Selain itu, partai yang diperkirakan lolos ke parlemen ada enam partai menengah seperti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 4,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,6 persen, PAN 4,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,7 persen, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1,2 persen.
Sebelumnya, Peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers di Kantor LSI Menteng, Jakarta, Minggu, 19 Februari lalu mengatakan, partai Demokrat mengalami penurunan elektabilitas. Golkar menempati puncak dengan elektabilitas paling tinggi.(azh)
"Ya namanya survei kan seperti itu. Saya jangan ngomongin partai dulu ya. Yang lain aja," ujar Hatta saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Selasa (21/2/2 12).
Seperti diketahui, LSI merilis bahwa Partai Golkar masih menempati posisi teratas sebesar 15,5 persen, Partai Demokrat 13,7 persen, dan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) 13,6 persen.
Selain itu, partai yang diperkirakan lolos ke parlemen ada enam partai menengah seperti Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 4,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,6 persen, PAN 4,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,7 persen, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1,2 persen.
Sebelumnya, Peneliti LSI Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers di Kantor LSI Menteng, Jakarta, Minggu, 19 Februari lalu mengatakan, partai Demokrat mengalami penurunan elektabilitas. Golkar menempati puncak dengan elektabilitas paling tinggi.(azh)
()