Latah, Mahyudin kena penyakit lupa
A
A
A
Sindonews.com - Penyakit lupa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) rupanya menular. Ketua Komisi X DPR Mahyudin dalam sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juga tertular penyakit yang menerpa para koruptor ini.
Berkali-kali, Mahyudin memberikan jawaban lupa atau tidak ingat ketika ditanya majelis hakim maupun jaksa penuntut umum (JPU) Pengadilan Tipikor. Mahyudin bersaksi untuk terdakwa kasus Wisma Atlet SEA Games, M Nazaruddin.
"Saya lupa yang mulia," kata Mahyudin saat ditanya ketua majelis hukum Dharmawati Ningsih tentang isi perbincangan saat pertemuan petinggi Partai Demokrat dengan beberapa menteri, Januari 2010 di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Untuk memperkuat alibinya, Mahyudin beralasan, penyakit lupanya tersebut berasal dari stroke yang sedang dideritanya. "Saya sampai dirawat sampai sembilan hari karena stroke yang mulia," jawabnya lagi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (17/2/2012).
Keterangan Mahyudin di muka sidang terdengar janggal. Lantaran sebelum pertemuan di Kemenpora, dirinya mengaku bisa menghadiri acara silaturahmi tersebut. Untuk menghindari kecurigaan wartawan, Mahyudin mengaku saat pertemuan itu berlangsung, dirinya dalam keadaan sehat hingga bisa ikut hadir.
"Saya sehat, buktinya saya bisa makan banyak. Pak Nazar juga makannya banyak waktu itu," katanya ngeles. (san)
Berkali-kali, Mahyudin memberikan jawaban lupa atau tidak ingat ketika ditanya majelis hakim maupun jaksa penuntut umum (JPU) Pengadilan Tipikor. Mahyudin bersaksi untuk terdakwa kasus Wisma Atlet SEA Games, M Nazaruddin.
"Saya lupa yang mulia," kata Mahyudin saat ditanya ketua majelis hukum Dharmawati Ningsih tentang isi perbincangan saat pertemuan petinggi Partai Demokrat dengan beberapa menteri, Januari 2010 di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Untuk memperkuat alibinya, Mahyudin beralasan, penyakit lupanya tersebut berasal dari stroke yang sedang dideritanya. "Saya sampai dirawat sampai sembilan hari karena stroke yang mulia," jawabnya lagi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (17/2/2012).
Keterangan Mahyudin di muka sidang terdengar janggal. Lantaran sebelum pertemuan di Kemenpora, dirinya mengaku bisa menghadiri acara silaturahmi tersebut. Untuk menghindari kecurigaan wartawan, Mahyudin mengaku saat pertemuan itu berlangsung, dirinya dalam keadaan sehat hingga bisa ikut hadir.
"Saya sehat, buktinya saya bisa makan banyak. Pak Nazar juga makannya banyak waktu itu," katanya ngeles. (san)
()