PPP Sulsel dukung JK jadi Capres 2014
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres) 2014 mendatang.
Usulan DPW PPP Sulsel ini akan disampaikan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Kediri, 21-23 Februari mendatang. DPW Sulsel menilai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu bisa membawa perubahan besar di Indonesia.
"Kita sepakat mendukung JK maju sebagai calon presiden 2014 mendatang. Itu sudah menjadi keputusan DPW PPP Sulsel," tegas Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara kepada wartawan usai rapat pengurus wilayah di Makassar, tadi malam.
Tepat 15 Mei mendatang, JK berusia 70 tahun. Namun, DPW Sulsel menilai faktor usia bukan penghalang bagi JK untuk maju. Amir Uskara mengatakan, keputusan mendukung JK itu lewat pertimbangan yang matang. Dukungan diberikan bukan melihat mantan wapres itu sebagai putra Sulsel, melainkan kapasitas dan prestasi yang telah ditorehkan.
"Keputusan ini kita akan perjuangkan di Mukernas PPP di Kediri (21-23/2), Insya Allah PPP secara nasional akan memberikan dukungan," pungkasnya.
Banyaknya prestasi yang diraih pria kelahiran Watampone, 15 Mei 1942, itu dibuktikan dengan anugerah People of The Year (POTY) 2011 dari Harian Seputar Indonesia (SINDO) di Jakarta, baru-baru ini.
Tokoh asal Bone ini mendapat penilaian lebih dibanding kandidat lain karena dinilai memiliki karakter berani untuk menyuarakan perubahan dimana pun dan dalam konteks apa pun. Di PMI, dia dinilai sangat kreatif dan berhasil mengukuhkan diri sebagai tokoh humanis yang keberadaannya sangat menyegarkan dan menyejukkan masyarakat.
Hal itu terlihat bagaimana JK dengan berani melawan arus mengkampanyekan Pulau Komodo agar diakui sebagai salah satu keajaiban dunia. Karena perjuangan dan kegigihan JK, Pulau Komodo masuk dalam keajaiban dunia.
Oleh Dewan Juri, JK dianggap bukan tipe pejabat yang setelah lengser mengidap penyakit post power syndrome. Menurut Wakil Ketua DPW PPP Muliaty Mastura Yusuf, sosok JK sangat sesuai dengan kriteria yang didambakan oleh kader-kader PPP. Menkokesra pada era Presiden Megawati Soekarnoputri itu dinilai sebagai negarawan dan juru damai.
"Bukan cuma di Indonesia,tetapi kapasitas dari JK diakui sebagai juru damai dan itu yang dibutuhkan negara kita saat ini," ujarnya.
Selain itu, track record dari JK sangat bagus dan tak pernah tersandung kasus korupsi, baik saat menjabat menteri ataupun wapres. JK juga tetap aktif meski menelan kekalahan dalam Pilpres 2009 lalu saat berpasangan dengan mantan Panglima TNI Wiranto.
"Meski kalah dalam Pilpres, tetap Pak JK tetap aktif dalam kegiatan sosial, sangat beda dengan figur-figur yang lain dan itu yang menarik bagi kader PPP di Sulsel," ujarnya.
Terkait pasangannya, pengurus PPP Sulsel menginginkan JK berpaket dengan Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum DPP parlai berlambang ka’bah itu. Hanya saja, Muliaty enggan mengurai alasan penetapan paket JK itu. "Tak usah saya jelaskan, terlalu prinsipil kalau saya jelaskan alasan kami mendukung berpaket dengan Pak Suryadharma," ungkapnya.
Ketua DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan, DPP akan mendengarkan aspirasi berbagai DPW mengenai sosok bakal capres dan bakal cawapres. Masing- masing DPW bakal dimintai masukan tentang figur yang ingin diusung, baik dari internal maupun eksternal.
DPP PPP akan mendorong siapa pun figur yang dikehendaki DPW. Menurut dia, pembahasan capres dan cawapres dalam Mukernas PPP di Kediri sesuai hasil rapat pengurus harian DPP PPP. Meski PPP ingin mengusung Suryadharma, bila hasil mukernas berkata lain, maka DPP akan mengawal siapa pun yang dikehendaki mayoritas DPW.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Hasrul Azwar, mengakui bahwa salah satu agenda dalam mukernas adalah pembahasan capres. Dia pun tidak membantah terdapat sejumlah figur eksternal yang masuk dalam pantuaan PPP. "Kita lihat perkembangan aspirasi daerah," katanya. (san)
Usulan DPW PPP Sulsel ini akan disampaikan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Kediri, 21-23 Februari mendatang. DPW Sulsel menilai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu bisa membawa perubahan besar di Indonesia.
"Kita sepakat mendukung JK maju sebagai calon presiden 2014 mendatang. Itu sudah menjadi keputusan DPW PPP Sulsel," tegas Ketua DPW PPP Sulsel Amir Uskara kepada wartawan usai rapat pengurus wilayah di Makassar, tadi malam.
Tepat 15 Mei mendatang, JK berusia 70 tahun. Namun, DPW Sulsel menilai faktor usia bukan penghalang bagi JK untuk maju. Amir Uskara mengatakan, keputusan mendukung JK itu lewat pertimbangan yang matang. Dukungan diberikan bukan melihat mantan wapres itu sebagai putra Sulsel, melainkan kapasitas dan prestasi yang telah ditorehkan.
"Keputusan ini kita akan perjuangkan di Mukernas PPP di Kediri (21-23/2), Insya Allah PPP secara nasional akan memberikan dukungan," pungkasnya.
Banyaknya prestasi yang diraih pria kelahiran Watampone, 15 Mei 1942, itu dibuktikan dengan anugerah People of The Year (POTY) 2011 dari Harian Seputar Indonesia (SINDO) di Jakarta, baru-baru ini.
Tokoh asal Bone ini mendapat penilaian lebih dibanding kandidat lain karena dinilai memiliki karakter berani untuk menyuarakan perubahan dimana pun dan dalam konteks apa pun. Di PMI, dia dinilai sangat kreatif dan berhasil mengukuhkan diri sebagai tokoh humanis yang keberadaannya sangat menyegarkan dan menyejukkan masyarakat.
Hal itu terlihat bagaimana JK dengan berani melawan arus mengkampanyekan Pulau Komodo agar diakui sebagai salah satu keajaiban dunia. Karena perjuangan dan kegigihan JK, Pulau Komodo masuk dalam keajaiban dunia.
Oleh Dewan Juri, JK dianggap bukan tipe pejabat yang setelah lengser mengidap penyakit post power syndrome. Menurut Wakil Ketua DPW PPP Muliaty Mastura Yusuf, sosok JK sangat sesuai dengan kriteria yang didambakan oleh kader-kader PPP. Menkokesra pada era Presiden Megawati Soekarnoputri itu dinilai sebagai negarawan dan juru damai.
"Bukan cuma di Indonesia,tetapi kapasitas dari JK diakui sebagai juru damai dan itu yang dibutuhkan negara kita saat ini," ujarnya.
Selain itu, track record dari JK sangat bagus dan tak pernah tersandung kasus korupsi, baik saat menjabat menteri ataupun wapres. JK juga tetap aktif meski menelan kekalahan dalam Pilpres 2009 lalu saat berpasangan dengan mantan Panglima TNI Wiranto.
"Meski kalah dalam Pilpres, tetap Pak JK tetap aktif dalam kegiatan sosial, sangat beda dengan figur-figur yang lain dan itu yang menarik bagi kader PPP di Sulsel," ujarnya.
Terkait pasangannya, pengurus PPP Sulsel menginginkan JK berpaket dengan Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum DPP parlai berlambang ka’bah itu. Hanya saja, Muliaty enggan mengurai alasan penetapan paket JK itu. "Tak usah saya jelaskan, terlalu prinsipil kalau saya jelaskan alasan kami mendukung berpaket dengan Pak Suryadharma," ungkapnya.
Ketua DPP PPP Reni Marlinawati mengatakan, DPP akan mendengarkan aspirasi berbagai DPW mengenai sosok bakal capres dan bakal cawapres. Masing- masing DPW bakal dimintai masukan tentang figur yang ingin diusung, baik dari internal maupun eksternal.
DPP PPP akan mendorong siapa pun figur yang dikehendaki DPW. Menurut dia, pembahasan capres dan cawapres dalam Mukernas PPP di Kediri sesuai hasil rapat pengurus harian DPP PPP. Meski PPP ingin mengusung Suryadharma, bila hasil mukernas berkata lain, maka DPP akan mengawal siapa pun yang dikehendaki mayoritas DPW.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Hasrul Azwar, mengakui bahwa salah satu agenda dalam mukernas adalah pembahasan capres. Dia pun tidak membantah terdapat sejumlah figur eksternal yang masuk dalam pantuaan PPP. "Kita lihat perkembangan aspirasi daerah," katanya. (san)
()