Polri & Kompolnas tak harmonis
A
A
A
Sindonews.com - Hubungan kerjasama antara Polri dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) selama ini ternyata kurang harmonis. Hal itu diketahui dari pertemuan presiden dengan panitia seleksi anggota Kompolnas dan dibenarkan oleh Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.
"Tadi ada satu pesan dari presiden pada pansel, bahwa keinginan pemerintah dalam hal ini untuk menguatkan dan memberdayakan Kompolnas sebagai partner dari Kepolisian," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2012).
Ditambahkan dia, presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan integritas yang telah dilakukan pansel sejak dibentuk pada September 2011. Dimana, telah berhasil menghasilkan 12 nama yang anggota Kompolnas yang baru dan akan dipilih oleh presiden.
"Hadir pula tadi Kapolri, yang juga diminta untuk berpartner secara konstruktif dengan Kompolnas agar terjadi suatu kerja sama dalam bentuk dialog. Mungkin dalam bentuk masukan-masukan dari Kompolnas ke kepolisian. Sehingga menjadi suatu hal yang positif dan konstruktif bagi kepolisian itu sendiri," terangnya.
Menurut Julian, akan lebih baik bila masukan-masukan kritik dan saran datang dari Kompolnas, bukan dari pihak lain atau dari masyarakat.
"Kalau ada kritik mohon dilakukan perbaikan ke dalam, karena ini akan menjadikan polisi menjadi suatu institusi yang lebih baik. Itu pesan yang disampaikan presiden pada pansel Kompolnas," imbuhnya.
Dari 12 nama yang terpilih, presiden akan mengambil enam nama sebagai anggota Kompolnas sebelum masa jabatan Kompolnas yang lama berakhir.
"Kompolnas yang sekarang akan berakhir 19 Mei 2012, jadi masih ada waktu. Tentu dengan pertimbangan bahwa para pansel ini dipilih by name oleh Presiden dengan masukan dari Menko Polhukam dan jajarannya," jelasnya.
Ditambahkan dia, Kapolri sendiri mengatakan, integritas dan kredibilitas mereka yang hadir di sini tidak perlu diragukan lagi. Mereka sangat independen, tidak terpengaruh unsur manapun, termasuk pada saat pelaksanaan seleksi, dan membuat kriteria-kriteria di dalamnya. (san)
"Tadi ada satu pesan dari presiden pada pansel, bahwa keinginan pemerintah dalam hal ini untuk menguatkan dan memberdayakan Kompolnas sebagai partner dari Kepolisian," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2012).
Ditambahkan dia, presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan integritas yang telah dilakukan pansel sejak dibentuk pada September 2011. Dimana, telah berhasil menghasilkan 12 nama yang anggota Kompolnas yang baru dan akan dipilih oleh presiden.
"Hadir pula tadi Kapolri, yang juga diminta untuk berpartner secara konstruktif dengan Kompolnas agar terjadi suatu kerja sama dalam bentuk dialog. Mungkin dalam bentuk masukan-masukan dari Kompolnas ke kepolisian. Sehingga menjadi suatu hal yang positif dan konstruktif bagi kepolisian itu sendiri," terangnya.
Menurut Julian, akan lebih baik bila masukan-masukan kritik dan saran datang dari Kompolnas, bukan dari pihak lain atau dari masyarakat.
"Kalau ada kritik mohon dilakukan perbaikan ke dalam, karena ini akan menjadikan polisi menjadi suatu institusi yang lebih baik. Itu pesan yang disampaikan presiden pada pansel Kompolnas," imbuhnya.
Dari 12 nama yang terpilih, presiden akan mengambil enam nama sebagai anggota Kompolnas sebelum masa jabatan Kompolnas yang lama berakhir.
"Kompolnas yang sekarang akan berakhir 19 Mei 2012, jadi masih ada waktu. Tentu dengan pertimbangan bahwa para pansel ini dipilih by name oleh Presiden dengan masukan dari Menko Polhukam dan jajarannya," jelasnya.
Ditambahkan dia, Kapolri sendiri mengatakan, integritas dan kredibilitas mereka yang hadir di sini tidak perlu diragukan lagi. Mereka sangat independen, tidak terpengaruh unsur manapun, termasuk pada saat pelaksanaan seleksi, dan membuat kriteria-kriteria di dalamnya. (san)
()