Demokrat minta maaf atas ulah M Nasir
Demokrat minta maaf atas ulah M Nasir
A
A
A
Sindonews.com - Untuk pertama kalinya, Partai Demokrat meminta maaf atas perbuatan kadernya yang bermasalah. Permohonan maaf itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
"Kami demokrat mohon maaf terkait Nasir, karena Nasir salah satu anggota saya, jadi saya minta maaf. Pak Amir dan Denny kita saling menghormati, kalau Nasir datang lewat tengah malam dan bawa lawyer itu fatal, saya minta maaf," ujar Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2012).
Ditambahkan Ruhut, Partai Demokrat bertanggung jawab terhadap kader-kadernya. Namun, upaya melindungi kader yang bermasalah tersebut juga memiliki batasan dan aturan main yang jelas. Untuk M Nasir, dia mengaku apa yang sudah dilakukannya tidak mungkin dibela.
"Kami di dalam membela kader, ada aturannya karena itu saya selaku ketua Kominfo tegas mengatakan biar yang lain tidak salah bela, karena apapun kaitannya dengan etika, itu sudah melanggar, karena itu saya minta maaf," terangnya.
Seperti diketahui, M Nasir melakukan kunjungan di luar jam besuk Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, bertemu dengan tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games M Nazaruddin. M Nasir bisa masuk leluasa ke dalam lapas karena menggunakan kartu khusus dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).
Namun sayang, fasilitas yang diberikan mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkum dan HAM) Patrialis Akbar untuk anggota dewan itu disalah gunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Sebagai balasan atas sikap M Nasir, pengganti Patrialis, Amir Syamsudin mencabut fasilitas kartu khusus tersebut. Dengan alasan, kartu khusus itu hanya akan membatasi Komisi III DPR dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan di dalam lapas. (san)
"Kami demokrat mohon maaf terkait Nasir, karena Nasir salah satu anggota saya, jadi saya minta maaf. Pak Amir dan Denny kita saling menghormati, kalau Nasir datang lewat tengah malam dan bawa lawyer itu fatal, saya minta maaf," ujar Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2012).
Ditambahkan Ruhut, Partai Demokrat bertanggung jawab terhadap kader-kadernya. Namun, upaya melindungi kader yang bermasalah tersebut juga memiliki batasan dan aturan main yang jelas. Untuk M Nasir, dia mengaku apa yang sudah dilakukannya tidak mungkin dibela.
"Kami di dalam membela kader, ada aturannya karena itu saya selaku ketua Kominfo tegas mengatakan biar yang lain tidak salah bela, karena apapun kaitannya dengan etika, itu sudah melanggar, karena itu saya minta maaf," terangnya.
Seperti diketahui, M Nasir melakukan kunjungan di luar jam besuk Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, bertemu dengan tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games M Nazaruddin. M Nasir bisa masuk leluasa ke dalam lapas karena menggunakan kartu khusus dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).
Namun sayang, fasilitas yang diberikan mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkum dan HAM) Patrialis Akbar untuk anggota dewan itu disalah gunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Sebagai balasan atas sikap M Nasir, pengganti Patrialis, Amir Syamsudin mencabut fasilitas kartu khusus tersebut. Dengan alasan, kartu khusus itu hanya akan membatasi Komisi III DPR dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan di dalam lapas. (san)
()
Explore More