Polisi kesulitan tangkap penembak Brimob di Papua
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku penembakan Briptu Ronald Sopamena, anggota Detasemen B Brimob Polda Papua di area PT Freeport Indonesia masih berkeliaran bebas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Taufik mengatakan, hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pengejaran. Dalam melakukan pengejaran, Mabes Polri menjalin kerjasama dengan Polda Papua dan masyarakat.
"Kami terus melakukan upaya-upaya pengungkapan. Pengejaran sampai sekarang masih dilakukan secara maksimal. Tentunya dengan melakukan evaluasi jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali," ujarnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Ditambahkan dia, pelaku penembakan berasal Organisasi Tidak Dikenal (OTK) yang biasa membaur dengan masyarakat. "Informasi dari masyarakat sangat kami butuhkan. Jika mereka tahu posisi kelompok bersenjata OTK tersebut, harus segera diinformasikan kepada aparat kepolisian terdekat," terangnya.
Masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka, menurut Taufik, bisa saja mendapatkan ancaman dan intimidasi dari kelompok tersebut dan takut menyampaikan informasi tersebut kepada petugas polisi dan Brimob yang berjaga.
"Salah satu hambatan dari pengungkapan kasus ini adalah cuaca yang buruk dan medan yang sulit. Tetapi ini bukan segalanya, hanya salah satu faktor. Cuaca kan tidak bisa diprediksi, kondisi pegunungan, hutan dan sebagainya itu kan tetap," jelasnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan peristiwa ini dan polisi akan segera menangkap pelakunya.
"Saya yakin dengan adanya dukungan dari masyarakat di Papua khususnya di area PT Freeport ini akan bisa terungkap pelaku-pelaku tersebut," tutupnya. (san)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Taufik mengatakan, hingga kini polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pengejaran. Dalam melakukan pengejaran, Mabes Polri menjalin kerjasama dengan Polda Papua dan masyarakat.
"Kami terus melakukan upaya-upaya pengungkapan. Pengejaran sampai sekarang masih dilakukan secara maksimal. Tentunya dengan melakukan evaluasi jangan sampai peristiwa seperti ini terulang kembali," ujarnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Ditambahkan dia, pelaku penembakan berasal Organisasi Tidak Dikenal (OTK) yang biasa membaur dengan masyarakat. "Informasi dari masyarakat sangat kami butuhkan. Jika mereka tahu posisi kelompok bersenjata OTK tersebut, harus segera diinformasikan kepada aparat kepolisian terdekat," terangnya.
Masyarakat yang mengetahui keberadaan mereka, menurut Taufik, bisa saja mendapatkan ancaman dan intimidasi dari kelompok tersebut dan takut menyampaikan informasi tersebut kepada petugas polisi dan Brimob yang berjaga.
"Salah satu hambatan dari pengungkapan kasus ini adalah cuaca yang buruk dan medan yang sulit. Tetapi ini bukan segalanya, hanya salah satu faktor. Cuaca kan tidak bisa diprediksi, kondisi pegunungan, hutan dan sebagainya itu kan tetap," jelasnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir akan peristiwa ini dan polisi akan segera menangkap pelakunya.
"Saya yakin dengan adanya dukungan dari masyarakat di Papua khususnya di area PT Freeport ini akan bisa terungkap pelaku-pelaku tersebut," tutupnya. (san)
()