Hatta Ali harus bisa buat gebrakan
A
A
A
Sindonews.com - Terpilihnya Hatta Ali sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) menggantikan Harifin Tumpa diharap mampu membawa angin perubahan. Setidaknya, ketua baru itu dapat membuat gebrakan-gebrakan.
Anggota DPR RI Fahri Hamzah berharap Hatta Ali mampu memahami persoalan baik secara struktural maupun kultural. Selain itu, persoalan sumber daya manusianya juga harus diperhatikan. Karena, saat ini persoalan menyelimuti MA banyak sekali. MA juga diimbau mampu bekerja sama dengan Komisi Yudisial (KY).
"Ketua MA baru harus bisa bekerja sama baik dengan KY. Tidak seperti dulu, KY seperti tidak diterima," ujar Anggota DPR RI Fahri Hamzah, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Menurut Fahri, jika MA berhasil mengelola para Hakim Agung dengan baik, maka KY tidak diperlukan lagi. Sebab, keberadaan KY sendiri untuk membantu kerja MA. Karena sesungguhnya, tugas-tugas KY selama ini lebih baik ditangani oleh MA.
"Meski KY ada di konstitusi, tapi saya lebih cenderung masalah yang ditangani KY lebih baik ditangani MA saja," tukas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Terakhir Fahri juga berpesan, agar Ketua MA baru jangan terlalu optimis tapi juga jangan terlalu pesimis. "Mudah-mudahan saja orang MA yang mayoritas senior ini, bisa melaksanakan tugas dengan radikal dan signifikan," pungkasnya. (lin)
Anggota DPR RI Fahri Hamzah berharap Hatta Ali mampu memahami persoalan baik secara struktural maupun kultural. Selain itu, persoalan sumber daya manusianya juga harus diperhatikan. Karena, saat ini persoalan menyelimuti MA banyak sekali. MA juga diimbau mampu bekerja sama dengan Komisi Yudisial (KY).
"Ketua MA baru harus bisa bekerja sama baik dengan KY. Tidak seperti dulu, KY seperti tidak diterima," ujar Anggota DPR RI Fahri Hamzah, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Menurut Fahri, jika MA berhasil mengelola para Hakim Agung dengan baik, maka KY tidak diperlukan lagi. Sebab, keberadaan KY sendiri untuk membantu kerja MA. Karena sesungguhnya, tugas-tugas KY selama ini lebih baik ditangani oleh MA.
"Meski KY ada di konstitusi, tapi saya lebih cenderung masalah yang ditangani KY lebih baik ditangani MA saja," tukas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Terakhir Fahri juga berpesan, agar Ketua MA baru jangan terlalu optimis tapi juga jangan terlalu pesimis. "Mudah-mudahan saja orang MA yang mayoritas senior ini, bisa melaksanakan tugas dengan radikal dan signifikan," pungkasnya. (lin)
()