Mutasi Bonaparte tak terkait pemukulan anak buah

Selasa, 07 Februari 2012 - 14:20 WIB
Mutasi Bonaparte tak terkait pemukulan anak buah
Mutasi Bonaparte tak terkait pemukulan anak buah
A A A
Sindonews.com - Kepala Bagian Pembinaan Operasional (Kabag Bin Ops) pada Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Bonaparte Silalahi akan dimutasi dalam waktu dekat ini. Mutasi tidak terkait kasus pemukulan terhadap dua anak buahnya, yaitu Brigadir EDN (30) dan Briptu MY (35) yang dilakukan belum lama ini.

Kepala Bidang Humas Polda Metrojaya Kombes Rikwanto mengatakan, mutasi Bonaparte belum bisa ditentukan kapan waktunya. Soalnya, kata Rikwanto, Bonaparte masih menjalani pemeriksaan di Propam Mapolda Metro Jaya.

"Sudah dihadapkan surat mutasi, tapi kan lagi ada kasus kekerasan itu. Jadi ditunda dulu untuk dia melakukan pemeriksaan dulu," ujarnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

Kendati demikian, dia berharap kasus kekerasan yang dilakukan oleh Bonaparte bisa segera selesai. "Kita harapkan, bisa cepat diselesaikan ya (kasus pemukulan). Jadi saat dimutasi jangan sampai masih membawa perkara kasus itu," ungkapnya.

Dikatakannya, menurut Propam laporan soal kekerasan yang dilakukan Bonaparte sebelum kasus itu mencuat, belum ada yang melaporkan. "Belum ada," singkatnya.

Sebelumnya, AKBP Bonaparte Silalahi dilaporkan Brigadir EDN dan Briptu MY ke Sentra Pelayanan Kepolisian PMJ. Keduanya mengaku dianiaya sang komandan hingga mengalami luka memar di bagian pipi. Kejadian pemukulan itu terjadi pada Kamis sore, 2 Febuari 2012.

Saat itu, EDN dan Briptu MY bertugas di sekitar kolong jembatan Semanggi dari pukul 14.30 WIB. Kemudian pada pukul 17.30, keduanya bermaksud istirahat dan aplusan dengan Briptu J. Keduanya berjalan ke arah kolong jembatan untuk istirahat. Hari itu mereka seharusnya bertugas sampai pukul 22.00 WIB.

Saat tengah beristirahat, mereka dipergoki oleh Bonaparte yang sedang mengawasi anak buahnya di sore hari itu. Dari kejauhan, Bonaparte meneriaki kedua bawahannya itu. Namun entah takut karena kepergok atau karena memang tidak mendengar panggilan atasannya itu, EDN dan MY bergegas berlari kembali ke titik tempat tugasnya.

Bonaparte menghampiri dan menegur serta memberikan sanksi dengan cara memukulnya. Kemudian, EDN dan MY disuruh ke pos lalu lintas di Pintu 5 Senayan dan di situ mereka diberikan pengarahan. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4468 seconds (0.1#10.140)